Dream - Starbucks menjadi salah satu brand yang dapat sorotan masyarakat di tengah perang Israel dan Hamas, Palestina. Mereka menjadi salah satu brand yang dituding mendukung Israel.
Starbucks bahkan menggugat Starbucks Workers United yang mendukung Palestina. Tapi mereka menggugat dengan tuduhan pelanggaran merek dagang.
Saham perusahaan Starbucks juga terkena dampak tren kampanye boikot, namun tidak sebesar perusahaan lainnya. Menurut Siasat Daily, saham Starbucks turun menjadi US$91,4 per lembar pada 12 Oktober, yang merupakan harga paling rendah sejak seruan boikot dimulai. Kemudian naik menjadi US$94 per saham pada 19 Oktober.
Starbucks menjadi perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, yang berkantor pusat di Seattle, Washington, Amerika Serikat.
Menurut Merdeka.com, terhitung ada 20.336 kedai Starbucks di 61 negara, termasuk 13.123 di Amerika Serikat, 1.299 di Kanada, 977 di Jepang, 793 di Britania Raya, 732 di China, 473 di Korea Selatan, 363 di Meksiko, 282 di Taiwan, 204 di Filipina, 164 di Thailand dan 500 di Indonesia.
Starbucks saat ini dipimpin oleh CEO baru Laxman Narashiman yang menjabat sejak 1 Oktober 2022. Laxman menggantikan Howard Schultz.
Menurut Business Insider, berdasarkan pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa mulai bulan September, Laxman akan mendapatkan gaji pokok US$1,3 juta atau sekitar Rp20,26 miliar per tahun.
Bukan cuma gaji, Laxman juge mendapat peluang insentif tunai tahunan dengan target 200 persen dari gaji pokoknya, atau US$2,6 juta atau Rp40,5 miliar, dan pembayaran maksimum 400 persen dari gaji pokoknya, atau US$5,2 juta atau Rp81 miliar.
Laxman juga berhak menerima penghargaan ekuitas tahunan dengan target nilai US$13,6 juta atau Rp212 miliar.
Belum cukup, Laxman akan menerima bonus penandatanganan tunai sebesar US$1,6 juta atau Rp24,9 miliar serta hibah ekuitas pengganti dengan nilai target US$9,25 juta atau Rp144 miliar. Hibah ekuitas itu terdiri dari unit saham terbatas berbasis kinerja dan berbasis waktu. Jika ditotal, paket gaji Laxman bisa mencapai lebih dari US$28 juta atau Rp43 triliun.