Ilustrasi
Dream - Kehadiran investor baru dari Timur Tengah memaksa pengelola gedung pemerintah membuat perubahan drastis. Tiga gedung di Inggris dikabarkan takkan lagi menyajikan makanan atau minuman mengandung alkohol.
Investor kaya ini juga meminta dilakukan audit khusus untuk ulama muslim jika pengelola gedung mau mendapatkan pinjaman sebesar 200 juta pound sterling.
Untuk saat ini, perjanjian baru sebatas pada tiga gedung milik pemerintah London. Ketiganya yaitu Richmond House, Wellington ouse, dan sebuah properti di Whitehall.
Meski mendapat penolakan, kementerian keuangan berharap langkah serupa dilakukan pengelola gedung lainnya agar mendapatkan pendanaan dari investor Teluk.
Inggris memang menikmati banjir dana dari investor Arab setelah menerbitkan surat utang syariah pada 2014. Namun kucuran dana ini terhambar setelah parlemen Inggris mempertanyakan larangan alkohol di gedung pemerintah.
Sebetulnya perjanjian resmi dengan investor asing tentang larangan alkohol di gedung pemerintah Inggris ini tak tertulis secara resmi.
Namun pemerintah mengatakan dewan penasihat syariah telah menyetujui permintaan tersebut.
" Gedung ini dipakai untuk kegiatan pemerintah. Jika edung dipakai, katakanlah, menyajikan alkohol, maka ada ketentuan syariah yang tak disepakati," ujar seorang ulama yang tak mau disebutkan namanya mengutip laman express.co.uk.
Merujuk pada ketentuannya, untuk mendapatkan pinjaman dalam bentuk Sukuk, pemerintah Inggris harus menjamin gedung yang dipakai sebagai jaminan benar-benar telah memenuhi ketentuan syariah. Termasuk melarang penyajian makanan atau minuman beralkohol.
Advertisement
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Doodle Art Indonesia, Tempat Ngumpul para Seniman Doodle
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025