Dream - Sebuah penelitian terbaru dari YouGov dan konsultan properti Knight Frank mengungkap orang-orang kaya Muslim sangat tertarik untuk memanfaatkan visa emas di Arab Saudi untuk membeli properti.
Mereka tertarik membeli properti Mekah, Madinah, dan Riyadh. Dengan total investasi senilai hampir US$2 miliar atau sekitar Rp31,885 triliun.
Survei itu melibatkan lebih dari 500 orang kaya dari sembilan negara dengan populasi Muslim yang cukup besar seperti Aljazair, India, Indonesia, Irak, Iran, Malaysia, Pakistan, Singapura, dan Turki.
Sebanyak 82 persen dari responden mengatakan mereka ingin membeli real estate di Arab Saudi.
Laporan Knight Frank mengatakan bahwa 30 persen responden menyebutkan bahwa Kota Mekkah sebagai target utama mereka.
Kemudian Riyadh berada di urutan berikutnya dengan 25 persen, lalu Madinah dengan 19 persen.
Sebanyak 506 individu yang terlibat dalam survei tersebut merupakan orang-orang dengan kekayaan bersih pribadi lebih dari US$500.000, kekayaan ini tidak termasuk nilai rumah utama mereka.
Orang-orang kaya itu mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan untuk membeli properti di kota-kota suci tersebut dalam waktu 5 tahun ke depan. Lalu sekitar 22 persen mengatakan bahwa mereka tertarik untuk membeli dalam 12 bulan ke depan.
" Mereka yang mempertimbangkan kerajaan sebagai tempat tinggal permanen paling tertarik dengan Mekkah (33 persen), diikuti oleh Riyadh (27 persen)," demikian dikutip dari laman Agbi.com, Selasa, 2 April 2024.
Dalam laporan itu juga menyebutkan, para investor memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Dengan responden memilih Mekkah dan Riyadh secara merata sebagai dua lokasi target investasi mereka, masing-masing 28 persen.
Para Muslim kaya yang disurvei mengalokasikan anggaran rata-rata US$4,7 juta atau sekitar Rp74,9 miliar untuk sebuah properti di salah satu dari dua kota suci tersebut. Dengan total potensi investasi dari seluruh 506 responden hampir mencapai US$2 miliar.
Konstruksi sendiri telah berkembang pesat di Mekkah selama satu dekade terakhir. Namun, beberapa proyek hunian menjadi kontroversi, terutama gedung-gedung mewah yang menghadap ke Masjidil Haram yang dibangun oleh pengembang Jabal Omar.
Pada bulan Januari, pemerintah mengumumkan visa premium bagi pemilik properti senilai setidaknya SAR4 juta atau US$1,07 juta, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan investasi asing dan pariwisata di negara ini. Kepemilikan oleh warga non-Saudi di dua kota suci tersebut dibatasi pada hak sewa selama 99 tahun.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR