© 2025 Https://www.unsplash.com
Bagi anak-anak, keterampilan ini bukan hanya penting untuk keberhasilan akademis dan sosial, tetapi juga fondasi utama untuk membangun hubungan yang kuat di masa depan. Namun, mengajarkan anak untuk mendengarkan dengan baik bisa menjadi tantangan tersendiri.
Mendengarkan bukan hanya tentang diam saat orang lain berbicara, tetapi juga tentang memahami, merespons, dan menunjukkan empati. Sebagai orang tua, kita memiliki peran krusial dalam membentuk kebiasaan baik ini sejak dini.
Berikut adalah 5 strategi sederhana yang bisa kita terapkan untuk membantu anak menjadi pendengar yang baik:
Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat dan alami setiap hari. Jika Anda ingin anak Anda menjadi pendengar yang baik, mulailah dengan menunjukkan bagaimana caranya. Saat anak Anda berbicara, berhentilah sejenak dari aktivitas Anda (jika memungkinkan), tatap matanya, dan dengarkan dengan penuh perhatian. Hindari multitasking seperti melihat ponsel atau menonton TV saat mereka sedang bercerita. Ketika Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai apa yang mereka katakan, mereka akan belajar melakukan hal yang sama pada orang lain.
Jadikan proses belajar ini menyenangkan. Mainkan permainan sederhana di mana Anda dan anak bergantian berbicara dan mendengarkan. Misalnya, satu orang bercerita tentang harinya, dan yang lain harus mengulangi satu atau dua poin penting dari cerita tersebut. Permainan seperti " Aku membawa ke piknik..." juga efektif melatih memori dan perhatian mereka terhadap apa yang diucapkan orang lain. Aktivitas ini melatih anak untuk fokus pada detail dan mengingat informasi.
Terkadang, anak sulit mendengarkan karena instruksi yang terlalu panjang atau rumit. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, dan langsung pada intinya. Beri mereka waktu untuk memproses informasi sebelum Anda melanjutkan. Jika Anda memberi mereka tiga instruksi sekaligus, misalnya " Ambil jaketmu, pakai sepatumu, dan letakkan tas di meja," mereka mungkin akan bingung. Ucapkan satu per satu dan tunggu hingga mereka menyelesaikan tugasnya sebelum memberi instruksi berikutnya.
Sama seperti strategi lain dalam mengajar anak, memberikan apresiasi sangat penting. Ketika anak Anda berhasil mendengarkan dan mengikuti instruksi dengan baik, berikan pujian spesifik. Contohnya, " Terima kasih sudah mendengarkan Ayah dengan baik dan mengambil jaketmu. Ayah sangat bangga padamu." Penguatan positif ini akan memotivasi mereka untuk terus mengembangkan keterampilan mendengarkan.
Anak akan lebih termotivasi untuk mendengarkan jika mereka merasa didengarkan. Saat anak Anda berbagi perasaannya, jangan langsung memotong atau meremehkannya. Biarkan mereka menyelesaikan ceritanya, lalu validasi perasaan mereka. Misalnya, " Kakak sepertinya sedih karena temanmu tidak mau bermain, ya?" Dengan begitu, mereka tahu bahwa apa yang mereka rasakan penting, dan mereka akan lebih terbuka untuk mendengarkan Anda ketika giliran Anda berbicara.
Mengajarkan anak menjadi pendengar yang baik adalah investasi jangka panjang untuk masa depan mereka. Dengan kesabaran, contoh yang baik, dan strategi yang tepat, kita bisa membantu mereka tumbuh menjadi individu yang penuh empati dan mampu membangun hubungan yang bermakna.
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Bahas Arah Kebijakan Ekonomi, Prabowo Adaptasi Ajaran Ayahnya
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Menkeu Bagikan Nomor WhatsApp `Lapor Pak Purbaya`, Warga Bisa Curhat Soal Pajak
6 Zodiak yang Lebih Rentan Gaslighting dan Digaslight: Hati-Hati Kalau Kamu Salah Satunya
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang