Ilustrasi Shopee (Foto: Shutterstock)
Dream - Dua miliarder salah satu pendiri Sea Ltd, induk perusahaan e-commerce Shopee, mengalami penurunan kekayaan bersih dalam semalam. Setelah raksasa teknologi yang berbasis di Singapura ini melaporkan pendapatan kuartal kedua yang mengecewakan.
Bagaimana tidak, pada hari Selasa (15 Agustus 2023) saham Sea mengalami penurunan harian terbesar sejak perusahaan tersebut go public pada tahun 2017, harganya turun hampir 29 persen di New York Stock Exchange.
Anjloknya saham menghapus sekitar US$1 miliar (Rp15,3 triliun) kekayaan dari ketua dan CEO Forrest Li, kini kekayaan bersihnya menjadi US$2,5 miliar (Rp38,2 triliun) dalam Daftar Miliarder Real-Time Forbes.
Sementara itu, chief operating officer Gang Ye kehilangan kekayaan sekitar US$565 juta (Rp8,6 triliun) akibat penurunan saham. Kekayaan bersihnya tersisa sebesar US$1,8 miliar (Rp27,5 triliun).
Melansir laman Forbes, Sea mengatakan bahwa pendapatan kuartal kedua mengalami peningkatan 5,2 persen dari tahun ke tahun menjadi US$3,1 miliar, namun raihan pendapatan ini di bawah US$3,2 miliar yang diperkirakan para analis.
Bisnis e-commerce-nya, Shopee, yang menyumbang sekitar dua pertiga pendapatan perusahaan, mengalami peningkatan pertumbuhan paling lambat sebesar 20,6 persen menjadi US$2,1 miliar.
Pendapatan unit permainan yang menghasilkan keuntungan, yang membantu mendanai ekspansi Sea di bidang e-commerce dan layanan keuangan digital, anjlok 41,2 persen menjadi US$529 juta. Namun penjualan dari layanan keuangan digital naik 53,4 persen menjadi $423 juta.
Sea melaporkan pihaknya mengumpulkan laba bersih sebesar US$331 juta pada kuartal kedua, dibandingkan dengan kerugian sebesar US$931 juta pada periode yang sama tahun lalu.
“ Kami telah memulai, dan akan terus, meningkatkan investasi kami dalam menumbuhkan bisnis e-commerce di seluruh pasar kami,” kata Li dalam panggilan pendapatan.
“ Investasi semacam itu akan berdampak pada keuntungan kami dan dapat mengakibatkan kerugian bagi Shopee dan grup kami secara keseluruhan pada periode tertentu,” ungkapnya.
Pernyataan Li, yang muncul saat Shopee menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para pesaingnya seperti Lazada dari Alibaba dan TikTok dari ByteDance, menandai pergeseran dari fokus perusahaan pada peningkatan profitabilitas.
Sea melaporkan keuntungan pertamanya pada kuartal keempat tahun 2022, menyusul langkah-langkah pemotongan biaya yang melibatkan ribuan PHK dan pembekuan gaji.
Didirikan pada tahun 2009, Sea pernah menjadi saham dengan kinerja terbaik di dunia selama puncak pandemi.
Kapitalisasi pasar Sea pun turun hampir 89 persen dari puncaknya pada Oktober 2021. Penurunan tersebut telah mendorong David Chen, salah satu dari tiga pendiri Sea, keluar dari jajaran miliarder.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN