Hary Tanoe Dan Donald Trump Jr, Bekerja Sama Membangun Properti Di Bali Dan Bogor. (Foto: Liputan6.com)
Dream – Hary Tanoesoedibjo kedatangan tamu istimewa dari Amerika Serikat. Tamu itu adalah putra Presiden Amerika Donald Trump, yaitu Donald John Trump Junior.
Dikutip dari Liputan6.com, Selasa 13 Agustus 2019, kedatangan Donald John Trump Junior ini berkaitan dengan urusan bisnis. MNC Group bekerja sama dengan Trump Hotel Collection untuk mengembangkan kawasan resor mewah di Bogor dan Bali.
Anak usaha MNC Group, MNC Land menghadirkan Trump Residences Bali dan Trump Residences Lido, Bogor. Dua properti ini merupakan resor dan hunian ultra mewah yang terintegrasi di Indonesia.
" Proyek unggulan ini dihadirkan di dua lokasi ikonik: di Lido, Bogor; dan di Bali, tepat bersebelahan dengan Pura Tanah Lot," kata Corporate Secretary MNC Land, Budi Rustanto, di Jakarta.
Mengusung brand Trump, setiap aspek telah direncanakan secara terperinci dan cermat oleh Trump Organization, MNC Land, dan para disainer terkemuka di dunia, antara lain Oppenheim Architecture, EDSA dan Hirsch Bedner Associates.’
Trump Residences Bali dikembangkan di atas lahan seluas 102 hektare Trump International Resort, Golf Club & Residences yang berada di kawasan MNC Bali Resort–World’s Paradise. Terletak dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai.
Desain 144 hunian ultra-mewah ini terinspirasi oleh pesona keindahan khas Bali, yang menawarkan gaya hidup eksklusif, standar kesempurnaan, dan berbagai fasilitas mewah yang ditunjang oleh pelayanan prima.
Hunian berkelas dunia ini terintegrasi dengan pengembangan Trump International Resort, Golf Club & Residences Bali. Menawarkan 18-hole signature golf course yang dirancang oleh sang legendaris Phil Mickelson.
Hunian ini juga terintegrasi dengan beach club dan 150 kamar hotel yang mewah untuk beristirahat dan memanjakan diri.
“ Saat proyek ini selesai, Trump Residences akan menjadi sebuah destinasi resor yang tidak tertandingi, yang menawarkan tingkat kemewahan gaya hidup tertinggi. Kami sangat gembira dapat menghadirkan proyek yang sangat prestisius ini dan mengundang Anda merasakan pelayanan personal dan gaya hidup mewah yang kami tawarkan,” kata Executive Vice President Trump Organization, Donald Trump Jr.
Trump Residences Lido dikembangkan pada area seluas 350 hektar di MNC Lido City – Pride of The Nation, destinasi hiburan dan gaya hidup yang terintegrasi dengan total luas lahan 3.000 hektar di Lido, Jawa Barat.
Berlokasi dekat dengan Jakarta, Trump Residences Lido dapat diakses langsung melalui Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) hanya dalam waktu satu jam.
Setiap hunian memiliki pemandangan langsung yang memukau ke arah 18-hole PGA standard golf course, yang dirancang oleh disainer terkemuka Ernie Els, serta Trump International Golf Club yang modern.
Trump Residences Lido adalah resor elit yang menawarkan privasi dan eksklusivitas.
" Kehadiran Trump Residences mendefinisikan ulang dan meningkatkan standar kemewahan yang ada selama ini. Kesempatan untuk memiliki unit Trump residences ini sangat terbatas, dan dengan memilikinya, Anda akan merasakan kenyamanan tinggal di salah satu properti terbaik di dunia," ucap Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
(Sumber: Liputan6.com/Bawono Yadika)
Dream – Perusahaan milik Donald Trump diam-diam menjual satu properti terakhir di California, Amerika Serikat. Mansion seluas 5.400 meter persegi di Beverly Hills dijual ke miliarder Indonesia yang merupakan partner bisnis Trump, yaitu Hary Tanoesoedibjo.
Dikutip dari Washington Post, Sabtu 15 Juni 2019, sebuah akte terdaftar di L. A. County pada 31 Mei 2019 menunjukkan putra Trump, Donald Trump Jr. menandatangani penjualan properti kepada Hillcrest Asia.
Harganya mencapai US$13,5 juta (Rp193,39 miliar). Harganya dua kali daripada yang dibeli Trump pada 2007. Kini, properti itu menjadi milik Hary Tanoe.
Kabar penjualan properti itu dibenarkan oleh seorang sumber. Washington Post mencoba menghubungi keluarga Hary Tanoe, tapi belum ada tanggapan.
Hary Tanoe merupakan partner bisnis Trump untuk menggarap dua proyek di Indonesia. Kedua proyek itu adalah sebuah resor di Bali dan arena golf di Jawa Barat.
Juragan media ini memprediksi dua proyek itu bernilai lebih dari US$500 juta (Rp7,16 triliun) jika selesai.
Dream - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali bersitegang dengan awak media. Kali ini kejadian kurang menyenangkan terjadi saat Trump menggelar konferensi pers di di Gedung Putih, Washington, Rabu, 7 November 2018.
Peristiwa ini dialami seorang jurnalis CNN yang bertugas di Gedung Putih, Jim Acosta. Awalnya Trump masih meladeni Acosta yang banyak bertanya seputar kebijakan imigran yang dibuat pemerintahannya.
Namun Trump terdengar mulai sedikit emosi terhadap pertanyaan Acosta. " Sejujurnya, kamu biarkan saja saya menjalankan negara ini dan kamu menjalankan CNN," jawab Trump.
Acosta rupanya tak menyerah dengan jawaban Trump. Dia berusaha untuk kembali mengajukan pertanyaan pada orang nomor satu di Amerika tersebut. Kali ini, Acosta bertaya soal investigasi campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.
Trump berbicara keras ke Acosta dan menuntutnya menyerahkan mikrofon kepada staf Gedung Putih.
" Sudah cukup," kata Trump berulang kali ketika Acosta terus mencoba mengajukan pertanyaannya.
Dikutip dari USA Today, seorang pembantu Gedung Putih mencoba mengambil mikrofon darinya. Namun Acosta berusaha menariknya kembali.
" Mengenai penyelidikan keterlibatan Rusia, apakah kamu mengetahui bahwa kamu boleh ...?" Acosta berhasil bertanya sebelum Trump menyela, " Saya tidak khawatir tentang apa pun dengan investigasi Rusia karena itu tipuan."
Mendengar jawaban itu, Acosta berusaha memberodong Trump dengan pertanyaan baru. Namun kali ini Trump menyela dengan jawaban yang lebih keras. " Sudah cukup, letakkan mikrofonnya"
Trump juga menjauh dari podium sejenak sebelum mengatakan tuduhan ke CNN.
" Kuberitahu kamu, CNN seharusnya malu pada dirinya sendiri, setelah kamu bekerja untuk mereka," kata Trump, sambil menggelengkan jari pada Acosta. " Kamu orang yang kasar dan mengerikan."
Trump menambahkan, " Cara Anda memperlakukan Sarah Huckabee (sekretaris pers Gedung Putih) mengerikan. Kamu seharusnya tidak memperlakukan orang seperti itu."
Setelah serangannya melawan Acosta, Trump selanjutnya memberi kesempatan reporter NBC News, Peter Alexander, yang mendatangi Acosta.
Trump mengubah kemarahannya pada Alexander.
" Yah, aku juga bukan penggemar beratmu," kata Trump. " Kamu bukan yang terbaik."
Menanggapi itu, Acosta berterima kasih kepada Alexander di Twitter.
Trump telah berulang kali `beradu argumen` dengan CNN. Sejak mencalonkan diri sebagai presiden pada 2015, dia kerap menyerang media dengan liputan, yang menurutnya tak menarik.
Dia telah berulang kali menyebut media sebagai `musuh rakyat Amerika`. Tuduhan itu juga ditujukan terhadap Acosta.
Sembilan hari sebelum pelantikannya, Trump menyerang CNN karena melaporkan tuduhan pencabulan yang dia lakukan terhadap " Steele Dossier," yang dimaksudkan untuk menguraikan koneksi Trump ke Rusia.
Dia menuduh CNN telah menyebar berita bohong. " Kamu adalah berita palsu," kata Trump.
CNN’s response to @realDonaldTrump’s press conference today: pic.twitter.com/tJ3nZDnYwO
— CNN Communications (@CNNPR)November 7, 2018
Menanggapi serangan itu CNN segera mengeluarkan pendapat. CNN mencuitkan kritiknya ke Trump.
" Presiden ini menyerang jurnalis terlalu jauh. Mereka tak hanya bahaya, mereka juga mengganggu keamerikaan. Ketika Presiden Trump secara jelas tidak menghormati kebebasan pers, (padahal) dia telah berjanji untuk melindungi pers. Kebebasan pers vital dalam demokrasi, dan kami berdiri di belakang Jim Acosta dan sejawat jurnalis di mana pun."
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik