Ibu Hamil Minum Teh/ Shutterstock
Dream - Teh merupakan minuman favorit banyak orang. Jenisnya sangat beragam, ada teh hitam, teh melati, green tea dan teh beraroma lainnya. Ada yang suka menyeruput teh dalam keadaan hangat atau lebih memilih teh dingin pakai es.
Bagi ibu hamil, apakah teh aman untuk diminum rutin? Jawabannya, cukup aman asalkan tidak diminum dalam porsi berlebihan. Pasalnya, dikutip dari KlikDokter, kandungan kafein pada jenis teh tertentu sangat tinggi.
Banyak yang percaya, teh aman diminum saat hamil karena tergolong alami. Memang benar, teh punya manfaat sehat untuk ibu hamil tapi jika diminum berlebihan, teh justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu maupun bayi.
“ Kelebihan kafein saat hamil meningkatkan risiko terjadinya komplikasi saat kehamilan, seperti keguguran dan berat badan lahir rendah,” ujar dr. Atika.
© Dream
Berikut beberapa dampak buruk minum teh berlebihan saat hamil. Apa saja?
Gangguan Perut
Tidak sedikit wanita hamil yang mengalami gangguan perut seperti kembung dan asam lambung naik setelah minum teh. Keluhan ini bisa tambah parah jika teh dicampur dengan susu.
Ibu hamil yang mengidap intoleransi laktosa sebaiknya menghindari minum teh dengan susu agar tidak memperburuk kondisi perut. Sebagai gantinya, ibu hamil bisa minum teh herbal tanpa susu atau teh herbal rendah kafein.
Dehidrasi
Selama hamil, sebagian besar ibu menghadapi fase morning sickness yang menyebabkan mual dan muntah khususnya pada trimester pertama. Teh memang bisa menjadi minuman penenang dan penghilang mual saat hamil. Teh juga mengandung kafein yang berisiko memicu dehidrasi.
Gangguan Perkembangan Janin
Penelitian menunjukkan, paparan kafein yang berlebihan pada bayi selama di kandungan mungkin meningkatkan risiko lahir prematur, berat badan lahir rendah, atau cacat lahir. Konsumsi kafein terlalu banyak selama hamil pun bisa meningkatkan risiko keguguran atau bayi meninggal saat lahir.
Insomnia
Minum teh terlalu banyak berisiko menyebabkan insomnia. Hal ini dikarenakan kandungan kafein teh yang bisa membuat ibu terjaga dan sulit untuk tidur.
Selengkapnya baca di sini.
© Dream
Dream - Kehamilan yang tak direncanakan kerap membuat kita dan pasangan merasa kaget. Usaha untuk mengontrol kehamilan dengan mengonsumsi pil kontrasepsi/ pil KB memang tak seratus persen.
Banyak kasus 'bobol' padahal ibu sudah mengonsumsi pil KB secara teratur. Tingkat kegagalan proteksi dari pil KB untuk mencegah kehamilan sekitar 8 persen.
" Baik pil kombinasi atau pil progestin saja memiliki tingkat kegagalan delapan persen dengan penggunaan yang khas. Alasan utama kegagalan? Tidak mengonsumsinya secara konsisten," ujar Amanda Black, seorang profesor kebidanan dan ginekologi di The Univeristy of Ottawa, dikutip dari Todays Parent.
Bagi mereka yang menggunakan pil kombinasi, sangat penting untuk meminumnya setiap hari selama minggu pertama. Jika melewatkan satu pil saja, mungkin tidak ada cukup estrogen untuk mencegah ovulasi, dan risiko hamil tetap tinggi.
Melewatkan pil dalam tujuh hari pertama dapat memicu ovulasi. Bahkan hanya terlambat lebih dari tiga jam saja mengonsumsinya, risiko kehamilan bisa terjadi. Pil KB juga bisa gagal bekerja jika ibu mengalami muntah atau diare.
" Tubuh tidak punya waktu cukup untuk menyerap ke dalam sistem tapi sudah keluar lewat muntah dan feses," kata Black.
© Dream
Orang yang menggunakan pil KB kombinasi lalu hamil bisa mengalami apa yang disebut withdrawal bleed. Ketika tubuh meniru proses menstruasi karena penurunan hormon pada akhir siklus. Pil juga bisa menutupi tanda kehamilan yang paling mudah diperhatikan yaitu telat haid.
“ Beberapa wanita yang memakai pil KB akan terus mengalami pendarahan secara teratur, tetapi wanita lain mungkin mengalami pendarahan yang sangat sedikit. Tanda pertama hamil biasanya payudara, mual, perubahan lingkar perut atau kelelahan," ujar Black.
Jika curiga hamil padahal mengonsumsi pil KB adalah melakukan tes kehamilan di rumah. Jika tesnya positif, segera hentikan minum pil. Tak perlu panik dengan kondisi janin.
" Hormon dalam pil yang dikonsumsi tidak akan membahayakan janin, untuk lebih mengetahui detail kondisi ibu dan janin segera lakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan," ungkap Black.
© Dream
Dream - Perencanaan kehamilan idealnya dilakukan secara matang dan penuh pertimbangan. Bukan hanya alasan kesehatan tapi juga psikis, ekonomi dan kondisi lingkungan. Kontrasepsi dalam bentuk apapun bisa membantu pasangan untuk membuat perencanaan kehamilan dengan baik.
Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, apalagi karantina di rumah selama hampir 3 bulan, banyak pasangan yang mengalami 'kebobolan'. Hal ini memang sulit dihindari karena seharian bersama pasangan di rumah saja.
Sebenarnya ada trik untuk membuat kontrasepsi berjalan dengan baik. Bagaimana caranya? Simak trik dari DKT Indonesia.
1. Gunakan kontrasepsi yang paling mudah didapat
Di saat seperti ini, kontrasepsi sangat dibutuhkan seiring meningkatnya kebutuhan kedekatan pasangan suami istri. Pemerintah sudah mengeluarkan imbauan agar pasutri dapat menggunakan metode kontrasepsi modern untuk mencegah kehamilan di masa Pandemi COVID-19 ini.
Hal ini karena perempuan yang mengalami kehamilan memiliki sistem imun yang rentan, sehingga bisa menambah potensi penularan COVID-19 bagi diri sendiri dan orang lain, serta untuk mengatasi ketidak-pastian ekonomi yang berpengaruh terhadap perencanaan keluarga.
Banyak jenis kontrasepsi yang bisa digunakan. Jika biasanya harus suntik atau menggunakan IUD ke dokter atau bidan, untuk sementara bisa gunakan kondom atau pil yang mudah didapat.
© Dream
Bila memang membutuhkan rekomendasi dan konsultasi seputar kontrasepsi dan kesehatan reproduksi, jangan segan untuk melakukannya secara online. Seperti DKT Indonesia yang membuka layanan konsultasi online dengan tenaga Kesehatan bidan dan juga dokter, melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB.
Konsultasi akan membuat pasangan bisa memilih kontrasepsi yang tepat dan nyaman baik untuk suami dan istri. Bisa juga memanfaatkan layanan medis online di aplikasi.
3. Manfaatkan Postpil jika terlanjur
Apabila sudah terlanjur melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan alat kontrasepsi, bisa menggunakan Postpil atau Kontrasepsi Darurat paling lama 120 jam atau 5 hari setelah melakukan hubungan seksual. Istri bisa mendapatkan Postpil di apotek terdekat dengan menyertakan resep dokter terlebih dahulu.
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau