Indeks Syariah Kurang Bertenaga, Kompak Ditutup Melemah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 16 Januari 2019 16:58
Indeks Syariah Kurang Bertenaga, Kompak Ditutup Melemah
Saham barang konsumsi dan industri dasar paling banyak dilepas.

Dream - Indeks syariah gagal mempertahankan laju penguatannya di tengah masuknya dana asing Rp1,4 triliun ke pasar modal Indonesia. Investor memilih melepas koleksi portofolio saham syariahnya.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 16 Januari 2019, Indeks Saham Syariah Indonesia terpeleset 0,124 poin (0,06%) ke level 190,056.

ISSI sempat bergerak di dua zoa usai dibuka menghijau di level 190,048. ISSI hanya mampu menembus level tertinggi di 191,071 dan terendah 189,473.

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga tak sanggup melawan aksi jual pelaku pasar. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini turun 0,626 poin (0,09%) ke level 717,668.

Hal yang sama dialami Indeks JII70 yang melemah 0,397 poin (0,17%) ke level 238,442.

Berbeda dengan tiga indeks syariah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu bertahan di zona hijau. Namun sentimen jual saham investor sempat membuat IHSG terpeleset di zona merah.

IHSG menutup perdagangan tengah pekan ini di level 6.413,360 atau naik tipis 4,576 poin (0,07%).

1 dari 1 halaman

Rupiah Melemah Tipis

Investor tertarik menanamkan modalnya di sektor industri aneka, infrastruktur, dan pertambangan. Ketiga indeks ini melesat masing-masing 1,27 persen, 1,25 persen, dan 1,08 persen.

Indeks barang konsumsi terkoreksi 1,09 persen dan industri dasar 1,03 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah UNTR dengan kenaikan saham sebesar Rp450, SHID Rp400, BYAN Rp250, INCO Rp210, dan AMFG Rp200.

Sebaliknya, harga saham UNVR tergerus Rp1.875, diikuti oleh CPIN Rp280, INTP Rp275, MKPI Rp250, dan FASW Rp200.

Dari pasar uang, kurs dolar AS terhadap rupiah menguat tipis. Pada pukul 16.25, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah merangkak 3 poin (0,02%) ke level Rp14.093.(Sah)

Beri Komentar