Kinerja Emiten Loyo, Indeks Syariah Melemah Seharian

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 17 Februari 2017 16:35
Kinerja Emiten Loyo, Indeks Syariah Melemah Seharian
Kinerja emiten yang tak sesuai ekspektasi membuat investor memilih menahan diri masuk pasar.

Dream - Menutup akhir pekan, kinerja indeks syariah masih loyo. Kinerja emiten yang tak sesuai ekspektasi pelaku pasar membuat pemodal memilih menahan aksi beli saham.

Ditambah kondisi regional yang tak menampakan sentimen positif, laju Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) mendekam seharian di zona merah. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks ISSI turun 1,084 poin (0,62%) ke level 174,183. Begitu pula indeks bluechip syariah, JII yang merosot 6,033 poin (0,86%) ke level 695,538.

Mayoritas indeks sektoral pun ditutup melemah. Hanya indeks sektor pertambangan yang bergerak menguat dengan naik 0,46 persen.

Indeks sektoral yang rontok jelang akhir pekan ini yaitu industri aneka yang turun 2,08 persen diikuti indeks emiten sektor pertanian 1,12 persen dan perdagangan 0,62 persen.

Transaksi perdagangan saham syariah hari ini juga mengalami penurunan. Dengan 110.37 miliar saham yang berpindahtangan, nilai transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp 4,39 triliun. 

Pemodal asing melakukan aksi jual saham syariah dengan nett sell mencapai Rp 559 miliar, naik tajam dari sebelumnya Rp136 miliar. 

Aksi jual memaksa 132 emiten syariah menutup perdagangan di zona merah. Sementara 70 lainnya berhasil masuk zona positif dan 65 emiten ISSI bertahan stagnan. 

Mayoritas saham bluechip syariah mengalami koreksi saham. Penurunan harga terbesar terjadi pada saham LPPF yang turun Rp525, AALI Rp375, SILO Rp250, SMGR Rp225, dan ASII Rp200.

Sebaliknya, hanya ada empat emiten to gainer yang harga sahamnya menguat yaitu UNTR yang naik Rp50, INCO Rp40, MIKA Rp20, dan MYRX Rp3.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat. Nilai tukar mata uang Garuda naik 20 poin (0,15%) ke level Rp13.332 per dolar AS.(Sah)

 

Beri Komentar