Industri Syariah, `Lamborghini` Indonesia

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 7 November 2014 14:04
Industri Syariah, `Lamborghini` Indonesia
Mesti tertinggal dari Malaysia, Indonesia memiliki potensi-potensi besar yang belum tergarap.

Dream - Masyarakat Indonesia diimbau tak pesimistis dalam memandang pertumbuhan ekonomi syariah. Mesti tertinggal dari Malaysia, Indonesia memiliki potensi-potensi besar yang belum tergarap.

" Negara G20 mana yang masuk? Hanya Indonesia. Kita terlalu gila besarnya," ujar Pengamat Ekonomi Syariah Adiwarman A Karim di sela Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2014, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 7 November 2014.

Menurut Adiwarman, Indonesia memiliki empat potensi bisnis syariah yang sangat potensial. Keempat potensi itu adalah keuangan, fesyen, makanan, dan wisata. " Istilahnya 4F yaitu finance, fashion, food, dan fun," ujarnya.

Diakui Adiwarman, pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia memang lebih lambat dibanding negara-negara pesaing. Namun kondisi ini terjadi karena luasnya wilayah dan besarnya penduduk Indonesia.

" Istilahnya, mereka itu pakai Avanza dan kita Lamborghini. Kita awalnya pelan namun nanti bisa melesat cepat," ujar dia. Bagi Adiwarman, Indonesia tetaplah menjadi kiblat ekonomi syariah di dunia. Alasannya. Indonesia memiliki potensi besar dan semuanya belum tergarap optimal. (Ism)

Beri Komentar