Dream - Jika dikatakan perempuan merupakan mesin pertumbuhan ekonomi, maka pernyataan tersebut tidak berlebihan. Pasalnya, perempuan kini telah mampu mengendalikan pemerintahan atau perusahaan.
Bahkan di rumah, perempuan memegang kendali yang cukup besar terhadap keuangan rumah tangga. Hampir 80% ibu rumah tangga menentukan keputusan pembelian barang atau jasa untuk keluarganya.
Dari data tersebut, maka perempuan lebih terhubung secara sosial dengan produk seperti pakaian hingga mobil. Mereka yang lebih mencari tahu mengenai brand suatu produk yang kemudian baru dijelaskan kepada pasangan mereka.
Berdasarkan situs MarketingProfs yang dikutip, Kamis, 11 September 2014, begini cara mendekati konsumen perempuan. Paling tidak ada 3 hal yang diharapkan perempuan terhadap suatu produk.
1. Perempuan ingin tahu manfaat suatu produk bukan fitur produk.
Dalam pemasaran, banyak brand yang tertinggal karena mereka lebih fokus menonjolkan fitur suatu produk, bukan manfaatnya.
Sebagai contoh dalam penjualan mesin cuci piring. Perusahaan menggembar-gemborkan teknologi yang digunakan mesin cuci piring tersebut. Padahal, pemasaran produk itu bisa lebih efektif ketika mereka menyatakan bahwa mesin cuci piring tersebut bisa membuat piring sangat bersih karena adanya jet semprot dari segala arah.
Pemilihan bahasa yang mudah dimengerti atau terbayang secara riil akan memberikan dampak yang sangat efektif untuk menjual produk kepada perempuan.
2. Perempuan Ingin Memiliki Keterikatan Emosional dengan Produk
Penelitian menunjukkan perempuan memiliki otak yang lebih sosial dibandingkan laki-laki. Dalam istilah praktis, implikasinya adalah jika seorang perempuan merasa dikecewakan suatu produk maka dia tidak akan membeli produk itu kembali.
Dalam pemasaran, hal kecil harus diperhatikan guna menghargai perasaan perempuan. Apalagi jika produk Anda memiliki kelebihan dengan produk pesaing.
Hubungan yang baik ini bisa dibangun melalui media sosial. Misalkan ada yang menyampaikan pernyataan positif terhadap produk Anda, maka Anda dapat merespon tanggapan tersebut.
Intinya, jika produk Anda ingin dihargai maka Anda harus menghargai konsumen perempuan ini.
3. Perempuan Sangat Peduli Merek
Contoh yang pernah terjadi dalam dunia pemasaran. Sebuah brand terkenal membuat produk dan memasarkannya secara besar-besaran. Sayangnya, produk ini ternyata tidak dapat digunakan secara baik untuk semua bentuk tubuh perempuan.
Namun, ternyata perempuan merupakan konsumen yang pemaaf terhadap brand terkenal. Mereka tetap mejadi konsumen setia terhadap produk yang tidak sempurna sekalipun, asal produk tersebut memiliki merek terkenal.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh