(Foto: Angga Yuniar/Liputan6.com)
Dream - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjun bebas di atas 5 persen. Data tersebut tercatat pada perdagangan pukul 10.36 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Pada pantauan pada perdagangan BEI pukul 11.40 waktu JATS, IHSG tercatat jatuh 257 poin atau 5 persen dibandingkan sesi penutupan perdagangan sehari yang lalu.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan penghentian sementara perdagangan saham ini berlaku selama 30 menit.
" Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Kamis, 10 September 2020 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia," kata Yulianto, Kamis (10/9/2020).
Keputusan penghentian perdagangan merujuk pada Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
" Perdagangan akan dilanjutkan pukul 11:06:18 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," ujar Yulianto.
Pada awal perdagangan BEI hari ini, IHSG langsung terjun 154,7 poin atau 2,99 persen ke posisi 4.988,33. Saham-saham bluechips yang jadi motor penggerak bursa, LQ45, bahkan sampai melemah 5 persen ke posisi 863,12.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, ketidakpastian indeks ini salah satunya dipengaruhi pengumuman pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies BAswedan.
“ Berdasarkan indeks, sampai dengan kemarin karena hari ini indeks masih ada ketidakpastian akibat daripada announcement Gubernur DKI tadi malam. Sehingga pagi tadi indeks sudah di bawah 5.000,” kata Menko Airlangga dalam Rakornas KADIN Indonesia.
Merujuk pada krisis sebelumnya, Airlangga melihat perbandingan serta kondisi kontraksi dengan krisis saat ini. Dimana pada krisis 1998, perekonomian terkontraksi hingga 5 kuartal.
Selain Asia, ekonomi negara lain saat itu masih baik. Sehingga mampu menarik Indonesia keluar dari krisis. Meski dijelaskan Airlangga, bahwa krisis saat itu memang berlangsung cukup panjang.
“ Kemudian kalau kita lihat kedalaman dari segi harga saham itu dari indeks 700-an baru kembali itu dalam waktu 7-8 tahun. Kemudian untuk krisis global di tahun 2008 itu butuh 2 tahun untuk kembali pada indeks semula di sekitar 2.800,” kata Menko.(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN