Presiden Joko Widodo Dan Ketua MUI KH Maruf Amin (Setkab)
Dream - Presiden Joko Widodo meminta masukan dari para ulama terkait distribusi aset dan reforma agraria. Saat ini, pemerintah telah mengumpulkan 21,7 juta hektare (Ha) lahan.
Lahan-lahan pemerintah itu berupa 12,7 juta Ha lahan hutan dan 9 juta Ha lahan yang akan dibagikan ke masyarakat.
“ Saya tidak mau kita hanya membagi-bagi, kemudian tanah itu dijual lagi oleh rakyat kepada yang gede-gede yang tidak ada artinya,” tegas Presiden mengutip laman Setkab.go.id, Selasa, 25 April 2017.
Mengenai skema pembagiannya, presiden meminta agar dibicarakan secara rinci. Ia hanya berpesan pembagian lahan harus dilakukan agar lahan bisa menjadi produktif, bukan malah perjualbelikan. “ Ini yang tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Dalam Kongres Ekonomi Umat yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI), presiden berpesan agar para ulama turut membahas secara detail dan mendalam mengenai redistribusi lahan tersebut. Harapannya, pemerintah mendapatkan masukan-masukan yang detail, konkret, dan riil, sehingga redistribusi aset ini bisa segera dilakukan dan diputuskan untuk diberikan kepada umat, kepada rakyat, kepada koperasi, kepada pondok.
Diungkapkan presiden, saat ini ada 126 juta hektar bidang tanah tapi yang sudah disertifikatkan baru 46 juta Ha. Artinya, masih 60 persen lebih bidang-bidang tanah yang ada belum disertifikatkan.
Sebagian besar masyarakat yang belum mensertifikasi lahan karena memang rakyat tidak memiliki biaya untuk menyertifikatkan. Alasan lain adalah tanah-tanah itu berada pada posisi-posisi yang tidak seharusnya untuk pemukiman maupun untuk lahan-lahan garapan.(Sah)
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia