KADIN Siap Terlibat Dalam Penyelenggaraan Haji

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 23 Juli 2020 19:36
KADIN Siap Terlibat Dalam Penyelenggaraan Haji
KADIN menyiapkan produk-produk bahan pangan dari UKM binaan untuk pasokan makanan jadi bagi jemaah haji.

Dream - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) siap terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Salah satu bentuk keterlibatan yaitu dengan penyiapan pasokan bahan makanan yang melalui UKM di bawah binaan KADIN.

" Kami harapkan dukungan Kementerian Agama agar KADIN bisa ikut andil dalam pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, khususnya dalam penyediaan makanan siap saji untuk jemaah," ujar Ketua Umum KADIN, Rosan Perkasa Roeslan, saat bertemu dengan Menag Fachrul Razi, dikutip dari Kemenag.

Ketua Komite Bilateral Timur Tengah KADIN, Fachri Thalib, mengatakan, pihaknya tengah mendorong peningkatan ekspor ke Arab Saudi. Sehingga, menurut dia, KADIN sangat siap untuk terlibat dalam pelaksanaan haji.

" Kami sudah melakukan pembicaraan kerja sama ini lama, bahkan sudah hampir ke arah tanda tangan namun ada anjuran agar kerja sama ini didampingi pemerintah," kata Fachri.

 

 

1 dari 2 halaman

Fachri menyatakan KADIN sangat siap memenuhi kebutuhan makanan siap saji untuk jemaah haji. Menurut dia, jika kerja sama dapat dijalankan maka akan mendorong peningkatan sektor UMKM.

Dengan 400 kantor cabang KADIN yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, peluang UMKM untuk tumbuh terbuka lebar. Ditambah peran diaspora dalam menggunakan produk-produk hasil UMKM binaan KADIN.

" Sehingga produk-produk UMKM dikenal di penjuru dunia. Harapan itu juga kiranya jemaah haji Indonesia bisa menggunakan produk KADIN," kata Fachri.

Menag Fachrul Razi mengapresiasi kemungkinan kerja sama dengan KADIN. Dia mengatakan pelaksanaan ibadah haji saat ini belum maksimal sehingga perlu adanya terobosan terutama dalam bidang pelayanan kepada jemaah.

" Kita harus bisa memanfaatkan momen ini, jangan sampai orang lain memanfaatkannya," kata Fachrul.

 

2 dari 2 halaman

Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Ramadhan Harisman, mengakui pasokan bahan pangan untuk jemaah haji Indonesia di Saudi belum sepenuhnya menggunakan produk dalam negeri. Sebagai misal bumbu asli Indonesia baru bisa dipenuhi sekitar setengah dari total kebutuhan.

" Dari 600 ton, baru 300 ton yang bisa kita penuhi," kata Fachrul.

Sehingga, untuk menutupi kebutuhan pangan lainnya maka mengandalkan belanja di Saudi. Sementara pasokan bahan pangan di Saudi didatangkan dari Vietnam, Thailand, dan Laos.

" Seperti beras, kita masih menggunakan beras dari Thailand," kata Ramadhan.

Beri Komentar