KADIN Bertemu Menag Fachrul Razi Jajaki Kerja Sama Penyelenggaraan Haji (Kemenag)
Dream - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) siap terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Salah satu bentuk keterlibatan yaitu dengan penyiapan pasokan bahan makanan yang melalui UKM di bawah binaan KADIN.
" Kami harapkan dukungan Kementerian Agama agar KADIN bisa ikut andil dalam pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, khususnya dalam penyediaan makanan siap saji untuk jemaah," ujar Ketua Umum KADIN, Rosan Perkasa Roeslan, saat bertemu dengan Menag Fachrul Razi, dikutip dari Kemenag.
Ketua Komite Bilateral Timur Tengah KADIN, Fachri Thalib, mengatakan, pihaknya tengah mendorong peningkatan ekspor ke Arab Saudi. Sehingga, menurut dia, KADIN sangat siap untuk terlibat dalam pelaksanaan haji.
" Kami sudah melakukan pembicaraan kerja sama ini lama, bahkan sudah hampir ke arah tanda tangan namun ada anjuran agar kerja sama ini didampingi pemerintah," kata Fachri.
Fachri menyatakan KADIN sangat siap memenuhi kebutuhan makanan siap saji untuk jemaah haji. Menurut dia, jika kerja sama dapat dijalankan maka akan mendorong peningkatan sektor UMKM.
Dengan 400 kantor cabang KADIN yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, peluang UMKM untuk tumbuh terbuka lebar. Ditambah peran diaspora dalam menggunakan produk-produk hasil UMKM binaan KADIN.
" Sehingga produk-produk UMKM dikenal di penjuru dunia. Harapan itu juga kiranya jemaah haji Indonesia bisa menggunakan produk KADIN," kata Fachri.
Menag Fachrul Razi mengapresiasi kemungkinan kerja sama dengan KADIN. Dia mengatakan pelaksanaan ibadah haji saat ini belum maksimal sehingga perlu adanya terobosan terutama dalam bidang pelayanan kepada jemaah.
" Kita harus bisa memanfaatkan momen ini, jangan sampai orang lain memanfaatkannya," kata Fachrul.
Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Ramadhan Harisman, mengakui pasokan bahan pangan untuk jemaah haji Indonesia di Saudi belum sepenuhnya menggunakan produk dalam negeri. Sebagai misal bumbu asli Indonesia baru bisa dipenuhi sekitar setengah dari total kebutuhan.
" Dari 600 ton, baru 300 ton yang bisa kita penuhi," kata Fachrul.
Sehingga, untuk menutupi kebutuhan pangan lainnya maka mengandalkan belanja di Saudi. Sementara pasokan bahan pangan di Saudi didatangkan dari Vietnam, Thailand, dan Laos.
" Seperti beras, kita masih menggunakan beras dari Thailand," kata Ramadhan.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap