Perjuangan Getir Kakek Pemilik Warung Biaya Sekolah Anak di Singapura

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 7 Juni 2021 10:47
Perjuangan Getir Kakek Pemilik Warung Biaya Sekolah Anak di Singapura
Dia tak bisa menghasilkan banyak karena ada lockdown yang diberlakukan pemerintah.

Dream – Pandemi COVID-19 gelombang kedua memaksa banyak negara kembali memberlakukan lockdown. Langkah drastis untuk menekan penyebaran COVID-19 itu juga dilakukan Malaysia.

Dikutip dari World of Buzz, sektor usaha mikro kecil (UMK) menjadi sektor yang berdarah-darah dihantam pandemi COVID-19. Seorang pengusaha mikro, Palas Suparmaniam, menjadi salah satu korban pandemi COVID-19.

Ayah empat anak ini memiliki kios kecil yang menjual makanan, minuman, dan koran. Kebijakan lockdown membuat bisnisnya hancur berantakan. Palas pesimistis masih bisa mencari nafkah bagi keluarganya di tengah masa-masa sulit seperti ini.

“ Saya hanya menghasilkan 10 ringgit (Rp34.630) hari ini, sedangkan sewa kios 1.200 ringgit (Rp4,15 juta),” kata dia seperti yang dicuit oleh warganet Twitter @Elill_E.

1 dari 2 halaman

Tak Bisa Sekolahkan Anak

Palas juga menyekolahkan anaknya di Singapura. Tapi, dia tak bisa terus membiayai sekolah sang anak. Dia juga punya anak perempuan yang membantunya mencari uang dengan memberikan les piano.

Tapi, itu tidak cukup membantu keuangan keluarga menjadi stabil.

Pria berusia 61 tahun ini sempat mengajukan bantuan sosial dari pemerintah. Sayangnya, pengajuannya ditolak. Kini, Palas hanya bisa menggantungkan bisnisnya dari jualan di kios.

2 dari 2 halaman

Warganet Galang Dana

Warganet pun menggalang dana untuk membantu Palas menghidupi keluarganya. Bantuan ini disalurkan ke rekening banknya.

Ternyata, banyak pihak yang membantu Palas. Namun, ini membuat akun banknya bermasalah. Penyebabnya bisa jadi karena banyaknya transaksi uang yang dia terima.

Beri Komentar