Tren Baru 2026: Cara Wisatawan Indonesia Memesan Hotel Berubah Menurut Riset SiteMinder

Reporter : Hevy Zil Umami
Rabu, 26 November 2025 14:04
Tren Baru 2026: Cara Wisatawan Indonesia Memesan Hotel Berubah Menurut Riset SiteMinder
Kebiasaan liburan masyarakat Indonesia terus berubah seiring hadirnya teknologi baru dan meningkatnya minat bepergian pascapandemi.

DREAM.CO.ID - Kebiasaan liburan masyarakat Indonesia terus berubah seiring hadirnya teknologi baru dan meningkatnya minat bepergian pascapandemi. Hal ini tergambar jelas dalam SiteMinder’s Changing Traveller Report 2026, laporan tahunan dari platform akuisisi tamu dan manajemen pendapatan hotel, SiteMinder. Melibatkan 12 ribu responden dari 14 negara, termasuk 851 wisatawan Indonesia, survei ini memberi gambaran segar tentang bagaimana turis Indonesia merencanakan perjalanan mereka pada tahun depan.

Mayoritas responden lokal berasal dari generasi Milenial (58 persen), disusul Gen Z (28 persen), Gen X (13 persen), dan Baby Boomers (1 persen). Dari berbagai data yang dikumpulkan, terlihat bahwa kebiasaan memesan hotel menjadi salah satu perilaku yang mengalami perubahan paling signifikan.

1 dari 5 halaman

Lebih Suka Memesan Hotel Lebih Awal

Jika sebelumnya banyak wisatawan Indonesia menunggu hingga mendekati tanggal keberangkatan, kini justru sebaliknya. Menurut Country Manager SiteMinder Indonesia, Fifin Prapmasari, sebanyak 57 persen wisatawan Indonesia berencana memesan hotel lebih awal pada 2026. Mereka ingin memastikan mendapat akomodasi terbaik, terutama di musim liburan.

Selain itu, 42 persen responden mengaku siap merogoh kocek lebih dalam untuk pengalaman menginap yang lebih nyaman dan berkualitas. Tren ini menunjukkan bahwa wisatawan Indonesia semakin menghargai pengalaman holistik, bukan sekadar mencari harga termurah.

2 dari 5 halaman

Wisatawan Indonesia Paling Antusias Gunakan AI

Salah satu temuan paling menarik dalam laporan ini adalah tingginya antusiasme wisatawan Indonesia terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI). Bahkan, di antara 14 negara, responden Indonesia tercatat sebagai yang paling terbuka untuk memanfaatkan fitur-fitur berbasis AI selama perjalanan.

Sebanyak 59 persen menilai fitur seperti rekomendasi instan, informasi objek wisata lokal, dan pemesanan fasilitas hotel melalui AI concierge sebagai layanan yang paling membantu.

Selain itu:

  • 55 persen menginginkan contactless check-in/check-out.
  • 53 persen tertarik teknologi kesehatan seperti sleep tracking dan pemantauan kualitas udara.
  • 50 persen memilih fitur ramah lingkungan yang bisa dipantau secara otomatis.

AI juga dianggap sangat berguna dalam proses perencanaan perjalanan. Tiga dari lima wisatawan Indonesia (sekitar 60 persen) menyebut ringkasan ulasan hotel berbasis AI sebagai alat yang paling bermanfaat di tahun mendatang. Angkanya bahkan naik menjadi 63 persen di kalangan Gen Z, menunjukkan generasi muda sangat nyaman mengandalkan teknologi dalam menentukan liburan.

3 dari 5 halaman

OTA Tetap Jadi Andalan Utama

Tren Baru 2026: Cara Wisatawan Indonesia Memesan Hotel Berubah Menurut Riset SiteMinder

Tren lain yang menguat adalah bagaimana wisatawan Indonesia mencari referensi hotel. Pada 2026, 38 persen wisatawan akan mengandalkan agen perjalanan daring (OTA) dan situs pemesanan sebagai sumber rujukan utama. Angka ini naik signifikan dari 25 persen pada survei 2025.

Dalam hal penggunaan OTA, Indonesia juga mencatat persentase tertinggi dibanding negara lain, mencapai 59 persen. Kenaikan delapan persen menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya pada kemudahan, transparansi harga, dan kenyamanan yang ditawarkan platform daring.

“ Penelitian SiteMinder menunjukkan bahwa teknologi akan selalu menjadi inti perjalanan yang lancar dan bermanfaat bagi mereka yang siap mengadopsinya,” ujar Fifin.

4 dari 5 halaman

Hasrat Berlibur Semakin Menguat di 2026

Terlepas dari kondisi global yang penuh ketidakpastian, 51 persen wisatawan Indonesia mengaku memiliki keinginan yang jauh lebih kuat untuk bepergian dalam 12 bulan ke depan. Angka ini menjadi yang tertinggi di dunia. Di kalangan Milenial, persentasenya naik menjadi 57 persen.

Rencana perjalanan mereka pun beragam:

  • 34 persen ingin liburan ke luar negeri.
  • 17 persen memilih perjalanan domestik.
  • 49 persen berencana melakukan keduanya.

Untuk destinasi internasional, Jepang memimpin dengan 45 persen peminat, diikuti Singapura (28 persen) dan Korea Selatan (25 persen). Sementara di dalam negeri, Pulau Jawa tetap menjadi tujuan favorit (69 persen), disusul Sumatra (27 persen) dan Bali–NTB–NTT (26 persen).

Mayoritas wisatawan Indonesia masih sangat berorientasi keluarga. Sebanyak 51 persen berencana bepergian bersama keluarga, selaras dengan tren global yang menunjukkan meningkatnya nilai kebersamaan dalam perjalanan.

5 dari 5 halaman

Suka Fitur Personalisasi dan Aktivitas Hotel

Generasi baru wisatawan Indonesia juga sangat terbuka terhadap teknologi personalisasi. Sebanyak 96 persen responden tidak keberatan AI menganalisis pola pribadi untuk membantu memprediksi dan mencegah stres selama perjalanan.

Dalam konteks pembayaran, preferensi wisatawan Indonesia untuk reservasi hotel pada 2026 diperkirakan sebagai berikut:

  • Transfer bank (32 persen)
  • Dompet digital (28 persen)
  • Kartu kredit/debit (24 persen)
  • Gen Z tercatat paling digital-savvy, dengan penggunaan dompet digital mencapai 32 persen.

Di sisi lain, wisatawan Indonesia juga lebih aktif mengikuti program hotel. Mereka tercatat sebagai pengguna tertinggi untuk layanan spa (45 persen), pertunjukan musik (42 persen), hingga aktivitas petualangan fisik (36 persen).

Beri Komentar