Kala Perusahaan AS Ramai-ramai `Melawan` Trump

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 31 Januari 2017 18:45
Kala Perusahaan AS Ramai-ramai `Melawan` Trump
Mereka tetap akan menerima pengungsi sebagai pekerja. Bahkan menyumbang untuk organisasi LSM yang akan melawan Trump.

Dream - Kebijakan kontroversi Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap pengungsi dan imigran negara muslim mendapat perlawanan. Tak hanya dari masyarakat, sejumlah perusahaan asal AS mulai membangkang dengan garis kebijakan Trump.

Dikutip dari laman Arabnews, Selasa, 31 Januari 2017, perusahaan-perusahaan raksasa tersebut menyampaikan keprihatinannya dengan kebijakan yang diambil Trump.

Para korporasi besar ini melakukan perlawanan dengan berbagai cara. Ada yang memutuskan tetap berinvestasi di negara lain. Sebagian lain menyisihkan dana untuk membantu para imigran.

Tengok saja aksi yang dilakukan jejaring minuman kopi terbesar, Starbuck. Chairman dan CEO Starbuck, Howard Schultz menegaskan akan tetap memperkerjakan 10 ribu pengungsi di seluruh dunia dalam lima tahun ke depan.

" Kita hidup di masa ketidakpastian, kita saksikan hati nurani negara kita, dan janji mewujudkan American Dream, semua dipertanyakan," kata Schultz yang merupakan salah satu pendukung partai Demokrat, partai yang berseberangan dengan Trump.

Penolakan juga dilakukan CEO Airbnb, Brian Chesky. Dia menawarkan akomodasi gratis bagi pengungsi atau siapapun yang tak diizinkan masuk AS.

" Tak mengizinkan negara atau pengungsi datang ke AS adalah salah. Dan kita harus mendukung mereka yang terkena dampak," kata Brian dalam cuitannya.

Perusahaan lain juga menunjukan solidaritas dan dukungannya dengan memberikan bantuan dana. Lyft, salah satu perusahaan berbagi tumpangan AS, berjanji akan menymbang US$ 1 juta ke American Civil Liberties Union (ACLU). Organisasi ini tengah mengajukan tuntutan melawan Trump.

Sementara perusahaan pesaing, Uber, menegaskan akan memberikan pendampingan untuk para sopir yang terkena dampak pelarangan Trump.

Gaung dukungan dari startup di Silicon Valley juga berhembus ke perusahaan lain. General Electric, menegaskan janjinya untuk membantuk para pegawai.

Beri Komentar