Presiden AS Donald Trump
DREAM.CO.ID - Aksi penembakan terjadi terhadap dua anggota Garda Nasional (National Guard) di dekat Gedung Putih Washington pada Rabu, 26 November 2025. Kondisi korban dinyatakan kritis dan sedang dalam penanganan tim dokter.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam pidatonya menyebut bahwa kejahatan ini merupakan tindakan teror yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata.
" Tindakan jahat, tindakan kebencian, dan tindakan teror. Itu adalah kejahatan terhadap seluruh bangsa kita," kata Trump dikutip dari laman ABC News
berdasarkan informasi dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, Trump mengungkapkan, tersangka memasuki Amerika dari Afghanistan pada September 2021.
" Menunjukkan ancaman keamanan nasional terbesar yang dihadapi bangsa kita. Sekarang harus memeriksa ulang setiap orang asing dari Afghanistan yang telah memasuki negara kita di bawah (program) Biden," terangnya.
" Kita harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan pengusiran setiap orang asing dari negara mana pun yang tidak pantas berada di sini atau memberikan manfaat bagi negara kita," sambung dia.
Trump memang tak menyebut secara gamblang siapa tersangka penembakan. Namun kepada ABC News, beberapa sumber penegak hukum yang mengetahui penyelidikan tersebut mengidentifikasinya sebagai Rahmanullah Lakanwal yang berusia 29 tahun.
Namun berbeda dengan informasi dari Presiden Trump, tiga sumber penegak hukum mengatakan Lakanwal mengajukan suaka pada tahun 2024 dan diberikan suaka pada bulan April 2025, di bawah pemerintahan Trump.
Dalam sebuah unggahan di media sosial tak lama setelah pernyataan Trump, Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS mengumumkan bahwa pemrosesan semua permintaan imigrasi yang berkaitan dengan warga negara Afghanistan.
Keputusan tersebut berlaku tanpa batas waktu sembari menunggu peninjauan lebih lanjut terhadap protokol keamanan dan pemeriksaan.
Beberapa sumber mengatakan kepada ABC News bahwa FBI sedang menyelidiki penembakan tersebut sebagai potensi aksi terorisme internasional, yang menunjukkan bahwa pihak berwenang sedang mencoba untuk menentukan apakah penembakan tersebut mungkin terinspirasi oleh organisasi teroris internasional.
Pejabat penegak hukum dan Kantor Kejaksaan AS di D.C. diperkirakan akan memberikan informasi lebih lanjut tentang tersangka pada hari Kamis.
Advertisement
Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir


Konflik Panas di PBNU: Syuriah Bikin Surat Edaran Pemberhentian, Ketum Gus Yahya Sebut Tak Sah


Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Kuliner Ekstrem asal Islandia Ini Pakai Daging Beracun Ikan Hiu Greenland, Berani Makan?




Lima Anak Meninggal Akibat Flu Babi di Riau, Kemenkes Soroti Buruknya Sanitasi dan Gizi di Pedalaman

Tak Muluk-Muluk! Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Ternyata Cuma Mohon 1 Harapan dari Rayyanza