Pandemi Corona Melahirkan Banyak Miliarder, Termasuk Profesor Biologi Ini. (Foto: Shutterstock)
Dream - Selain membawa bencana dan kemalangan, wabah Covid-19 harus diakui telah melahirkan sejumlah miliarder baru. Selain pemilik aplikasi video conference Zoom, pebisnis yang kembali menjadi miliarder baru adalah pengusaha vaksin, Timotyh Springer.
Profesor biologi dari Harvard ini masuk daftar orang terkaya karena penelitian vaksin coronanya sedang diuji coba saat ini.
Dikutip dari Forbes, Jumat 22 Mei 2020, saham perusahaan vaksinnya, Moderna, naik 12 persen sekaligus menambah harta kekayaannya menjadi US$1 miliar (Rp14,8 triliun). Kepemilikan saham Springer di perusahaan ini diketahui mencapai 3,5 persen.
" Banyak ilmuwan yang menjalankan perusahaan tapi hanya sedikit yang berhasil. Saya sangat aktif dan ambisius, itulah kenapa saya bisa melampaui rata-rata," ujar Springer dalam wawancara bersama Forbes.
Beberapa waktu lalu, Moderna mengumumkan pengembangan vaksin Coronanya kepada pemerintah Amerika Serikat.
Moderna menjadi perusahaan pertama yang menerapkan uji coba vaksin ke manusia. Saham perusahaan sendiri naik 3 kali lipat sejak virus Corona diumumkan mewabah di seluruh dunia.
Berkat itu pula, CEO Moderna Stephane Bancel menjadi miliarder dengan kekayaan sebesar US$2,1 miliar.
Lebih dari itu, profesor Harvard ini pertama kali mendirikan perusahaan bioteknologi LeukoSite, yang kemudian dijual kepada Millennium Pharmaceutical senilai US$635 juta. Springer mendapatkan US$100 juta dari pembagian saham perusahaan.
Kemudian pada 2010, professor ini mendirikan Moderna pada tahun 2010 yang saat ini bernilai US$870 juta. Tidak cuma Moderna, perusahaan lain tempat dirinya menanamkan modal ialah Selecta Biosciences, Scholar Rock dan Morphic Therapeutic.
Springer juga melakukan kegiatan filantropi, misalnya pada 2017, dirinya mendonasikan US$10 juta untuk pengembangan institur sains Institute for Protein Innovation.
" Saya memang ilmuwan, tapi saya sangat menyukai aktivitas filantropi," ujar ilmuwan berusia 72 tahun itu.
Ke depannya, Springer sangat optimis dengan prospek investasi di sektor bioteknologi karena pertumbuhannya sangat cepat, apalagi ketika pandemi telah berakhir.
" Dulu, kami dimaki karena terlalu sering mengandalkan obat. Tapi sekarang, semua orang bergantung pada vaksin untuk bertahan hidup. Saya optimis sektor ini akan menjanjikan," kata Springer.(Sah)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta