Jokowi Minta China Bantu Moda Transportasi IKN dan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Jokowi Minta China Bantu Moda Transportasi IKN dan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

© Menlu China 2024 maverick

© Menlu China 2024 maverick

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima tamu spesial dari Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 April 2024.

© Menlu China 2024 maverick

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Jokowi mengatakan Presiden mendorong pemerintah China untuk terlibat dalam kerja sama pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), khususnya bidang transportasi.

"Di bidang kerja sama ekonomi, Bapak Presiden mendorong kerja sama pembangunan di IKN, termasuk untuk moda transportasi,"

kata Menlu RI Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta dikutip dari Liputan6.com, Kamis, 18 April 2024.

© Kedatangan Tamu Menlu China, Jokowi Minta China Bantu Pembangunan IKN Liputan6.com

Selain itu, Jokowi dan Menlu China membahas proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta cepat Surabaya. Jokowi mendorong agar dilakukan alih teknologi kereta cepat Jakarta-Bandung serta percepatan penyelesaian studi kelayakan perpanjangan trase ke Surabaya.

" Bapak presiden juga mendorong implementasi proyek strategis di kawasan industri Kaltara, khususnya untuk investasi di bidang petrokimia," ujarnya.

Retno menyampaikan kerja sama kereta cepat akan dibahas lebih lanjut dalam forum high level dialogue on the cooperation mechanism (HDCM) di Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 19 April 2024.

© Kedatangan Tamu Menlu China, Jokowi Minta China Bantu Pembangunan IKN Liputan6.com

Kerja sama ini akan dibahas bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

" Tadi saya sampaikan di forum HDCM Pak Menko Marves, saya, dan dari pihak RRT akan diketuai oleh Menlu Wang Yi," tutur Retno.

© Menlu China 2024 maverick

Jokowi dan Menlu China juga membahas masalah ketahanan pangan. Jokowi menekankan pentingnya peningkatan kerja sama pertanian Indonesia-China, khususnya padi, hortikultura, dan durian.

"Ketahanan pangan sangat penting. Oleh karena itu, kerja sama pertanian dua negara penting untuk ditingkatkan termasuk atau khususnya utk padi, hortikultura, dan juga durian dengan salah satunya mempelajari modelling pertanian RRT,"

jelas Retno.