Menkeu Cemaskan Side Back Ekonomi Paska Lonjakan Kasus Covid-19 di Eropa: `Hati-Hati`
Dream - Meskipun kasus harian sudah melandai, wabah Covid-19 belum benar-benar hilang dari Indonesia. Kekhawatiran semakin meningkat mengingat masyarakat bakal menghadapi momen perayaan Tahun Baru yang biasanya ramai dengan aktivitas di luar rumah.
Di sisi lain, dunia kini sedang dicemaskan munculnya gelombang baru Covid-19 setelah terjadi lonjakan kasus di belahan Eropa. Belanda bahkan mencatat angka kasus Covid-19 baru tertinggi pada pekan ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau masyarakat untuk tetap waspada meski kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir menunjukan tren menurun. Tak lupa Menkeu mengingatkan masyarakat selalu menjalankan protokol kesehatan di manapun berada.
"Mendekati masa liburan Natal dan tahun baru kita perlu hati-hati karena kenaikan kasus ini menimbulkan side back dari perekonomian," ujar Sri Mulyani, Selasa 16 November 2021.
Lonjakan Kasus yang Signifikan di Eropa
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan saat ini beberapa negara di Eropa tengah mengalami peningkatan kasus harian yang cukup signifikan.
Kenaikan signifikan kasus Covid-19 ini cukup meresahkan karena negara-negara di Eropa umumnya telah memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi, seperti Inggris, Rusia, Spanyol, Prancis, Belgia, Jerman, Italia hingga Amerika Serikat.
Bahkan, kata dia, kasus harian di Italia meningkat pasca diselenggarakannya Presidensi G20 beberapa waktu lalu.
"Italia juga mengalami kenaikan kasus setelah terselenggaranya G20," ujarnya.
Dikhawatirkan Menyeret Negara Lain
Lonjakan kasus di negara-negara besar tersebut dikhawatirkan bisa memicu kenaikan kasus di berbagai negara lainnya, termasuk Indonesia. Apalagi saat ini mobilitas penduduk dunia telah berangsur kembali seperti masa pra pandemi.
Kondisi ini pun turut menjadi ancaman terjadinya penyebaran virus hingga menciptakan mutasi virus baru lainnya.
"Negara yang kontribusi kasus hariannya meningkat ini dari mutasi virus dan dampaknya komplikasi ke negara lain," kata Sri Mulyani.
"Apalagi masyarakat dunia sudah mulai mobile dan mengunjungi antar negara, jadi mutasi dan penularan perlu diwaspadai," imbuhnya.
Tak Hanya Berdampak Pada Kesehatan
Wanita paling berpengaruh di dunia urutan ke-38 versi Majalah Forbes itu juga menjelaskan tingginya kasus Covid-19 tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan masyarakat, akan tetapi juga berdampak pada perekonomian nasional.
Sehingga, lanjut Sri Mulyani, para menteri dan Presiden Jokowi terus memantau perkembangan pandemi Covid-19 setiap minggu.
Capaian vaksinasi juga terus dipantau dengan target 70 persen penduduk Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19.
"Pemerintah tetap jaga kondisi saat ini dan tiap minggu kita rapat buat ini," tegasnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPeringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu
WHO mengumumkan bahwa enam kasus baru pada pasien yang sudah vaksin telah ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkes Ternyata Tidak Mengatur Harga Eceran Tertinggi Vaksin Covid-19
Harga eceran tertinggi vaksin keempat Covid-19 tidak ditentukan Menkes. Kelompok yang harus membayar vaksin bisa mencari tahu lewat fasilitas kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masalah Ekonomi, Ribuan Warga Jombang Ajukan Cerai
Masalah ekonomi menjadi alasan tertinggi perkara gugat cerai
Baca SelengkapnyaJokowi Balas Kritik Anies Soal Kenaikan Gaji TNI-Polri Era SBY Lebih Baik
Menurutnya, ketika dia menjabat, Indonesia sempat dihantam pandemi Covid-19 dan merasakan imbas perang dagang dunia.
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca Selengkapnya