Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kisah kesuksesan CEO ByteDance, Zhang Yimin, memang harus diacungi jempol. Jerih payahnya kini membuahkan hasil berkat kesuksesan TikTok.
Zhang Yimin lahir di Kota Longyan, China bagian selatan. Dia merupakan satu-satunya putra pegawai negeri di kampung halamannya. Memasuki jenjang perkuliahan, ia memilih jurusan pemograman di Universitas Nankai Tianjin. Semasa kuliah, ia sempat membangun forum online universitas dan beberapa kali memperbaiki komputer teman sekelasnya.
Setelah lulus, ia sempat bergabung dengan Microsoft sebagai pekerja magang. Namun dalam wawancaranya dengan salah satu media China, ia mengaku pekerjaannya sangat membosankan sehingga sering bekerja setengah hari dan menggunakan sisa harinya untuk membaca buku.
Setelah Microsoft, ia kemudian mengembangkan beberapa usaha, salah satunya portal pencarian real estate. Pada 2012, inovasi kreatifnya muncul, ia menciptakan aplikasi bernama ByteDance, sebuah aplikasi berisi meme lucu. Namun karena sering melanggar kebijakan sensor, harus ditutup.
Lewat ByteDance, ia beralih ke agregator berita dan berhasil mencetak lebih dari 1 miliar pengguna global. Aplikasi tersebut yakni TikTok, merupakan platform media sosial berbagi video pendek. Ia juga membuat aplikasi kembarannya yang hanya beroperasi khusus di dalam negeri yakni Douyin.
Di tengah kesuksesan TikTok setelah isu penjualannya ke salah satu perusahaan di Amerika Serikat, muncul isu perang dagang antara AS-China. Hal ini memperburuk posisi TikTok.
" Tekanan pada harga saham teknologi China membuat penjualan sebesar US$250 miliar sulit dijual," kata Kirk Boodry, pendiri perusahaan riset investasi Redex Holdings.
Menurut situs berita Bloomberg, ByteDance besutan Zhang Yimin dikabarkan sudah diperdagangkan dengan harga US$250 miliar atau sekitar Rp3.650 triliun melalui transaksi tertutup.
Zhang mengendalikan seperempat dari saham perusahaan yang ditaksir memiliki nilai kekeyaan mencapai US$60 miliar atau sekitar Rp876 triliun.
Dengan penaksiran kekayaan Zhang, ia bisa saja bersaing dengan sejumlah nama besar di urutan ke tiga orang terkaya di China. Seperti konglomerat produsen air minum kemasan, Zhong Shansha; bos Tencent, Pony Ma; dan pendiri Alibaba, Jack Ma.
Tak hanya di China, nama Zhang juga bisa bersanding dengan dua keluarga terkaya di dunia yakni Walton dan Koch.
Terbaru, beberapa investor ByteDance kabarnya menawarkan harga USD350 miliar atau lebih dari Rp5.1000 triliun. Sedangkan Sout China Morning Post (SCMP) menyebut, nilai perusahaan itu bisa mencapai US$400 miliar atau sekitar 5.800 triliun.
Dengan proyeksi yang ia hasilkan, Zhang berpotensi melipat gandakan kekeyaananya lebih banyak dari yang ia miliki hari ini.
Hingga berita ini ditulis, Zhang berada di peringkat 29 sebagai orang paling kaya di dunia versi Bloomberg Billionaire Index dengan kekeyaaan USD44,5 miliar atau mendekati Rp650 miliar.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR