© MEN
Dream - Seorang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sragen, Paimin, sukses menjadi petani sawit di Kalimantan. Meski saat menjadi TKI, dirinya harus berpisah dari keluarga selama bertahun-tahun, Paimin mampu membawa pulang penghasilan yang menjanjikan untuk keluarga di rumah.
Penghasilannya itu bahkan bisa digunakan sebagai modal bisnis. Pria yang pernah menjadi TKI di Sarawak, Malaysia, itu kini menjadi orang yang sukses dan memiliki kehidupan yang stabil sebagai seorang petani di Kalimantan.
Setelah selesai bekerja di Malaysia, Paimin mengajak istrinya bertransmigrasi ke Kalimantan dan membangun kehidupan di sana. Kisahnya itu diungkap melalui channel YouTube milik pie'ie Mejink, 19 Agustus 2021.
Setiap hari Paimin yang kini berprofesi sebagai petani, selalu pergi ke sawah untuk menyirami tanamannya. Selain itu ia juga memelihara kambing jenis Jawa untuk dikembang biakkan dan dijual. Selama tiga tahun, ia berhasil mengembang biakkan kambing sebanyak 30 ekor.
Tak hanya itu, Paimin juga memiliki beberapa pohon kelapa di kebunnya. Setiap tiga bulan, Paimin bisa memperoleh sampai 600 buah kelapa, yang kemudian dijualnya dengan harga Rp2 ribu per buah.
Saat ditemui di rumahnya, Paimin baru saja pulang dari bekerja. Pria asal Banyuputih, Limpung, Batang, itu menjadi TKI pada tahun 2001. Ia kemudian bertemu sang istri di Malaysia dan menikah. Selepas bekerja di Malaysia, keduanya memutuskan untuk tinggal di Kalimantan.
Paimin menjelaskan dirinya juga memiliki kebun sawit dengan luas tanah sekitar 6 hektar yang tersebar di berbagai tempat. Pria yang sudah puluhan tahun bekerja di perkebunan sawit itu mendapat saran dari seorang tukang jamu untuk membeli tanah di daerah Pontianak, Kalimantan Barat.
“ Saya kan dari Jawa, terus jadi TKI di Sarawak Malaysia. Waktu itu ada ibu-ibu penjual jamu singgah ke tempat saya, dia bilang kalau kamu kerja sawit nanti bagusnya tanamin sendiri di Pontianak, tanah murah. Saya dikasih tahu tanah di sini murah, ini Rp18 juta dulu (1 hektare) sudah ada sawit setengah," ungkap Paimin.
Berbekal pengetahuannya tentang sawit dan menggali informasi, akhirnya Paimin bisa membeli tanah hingga 1 hektar dengan harga Rp18 juta pada saat itu. Kebun-kebun yang dibeli Paimin mayoritas sudah dipenuhi dengan tanaman sawit. Dalam waktu tiga minggu ia mampu menghasilkan 1 ton sawit dari tanah 1 hektar.
Tinggal di Kalimantan sebenarnya bukan rencana awal Paimin. Ia dan istri bahkan sudah memiliki rumah dan satu kavling tanah di Batang. Namun, melihat potensi yang ada, akhirnya Paimin dan keluarganya memutuskan untuk tinggal di Kalimantan.
“ Dulu tujuan saya ndak hidup di sini, tujuan saya itu punya kebun sawit. Sekali-sekali saya pergi kunjungin ke sini. Tapi ternyata setelah dipikir-pikir, ini lebih bagus dikerjakan langsung sendiri," jelasnya.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
