Kurs Rupiah Melemah, Suku Bunga BI Diusulkan Naik 25 Bps

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Jumat, 11 Mei 2018 10:45
Kurs Rupiah Melemah, Suku Bunga BI Diusulkan Naik 25 Bps
Pelemahan rupiah dipicu ekspor yang masih rendah dan hot money.

Dream - Ekonom dan Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono menyarankan pemerintah harus mengambil kebijakan cepat untuk mengintervensi nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar AS.

Pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dari data JISDOR Bank Indonesia masih belum beranjak dari level 14.000. Bukan menguat, rupiah malah terpeleset lagi.

Tony mengatakan pelemahan rupiah yang terjadi beberapa hari terakhir harus segera diatas agar trauma Krisis Moneter tahun 1998 tak terulang.

Langkah yang bisa segera dilakukan, papar Tony, adalah Bank Indonesia (BI) harus segera suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.

" Naikan suku bunga dan belum dilakukan," ujar Tony dalam acara diskusi bertajuk Rupiah Gonjang-ganjing, Apa yang Bisa Dilakukan di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu, 9 Mei 2018.

Menurut Tony, jika kenaikan 25 bass point itu belum terlihat bekerja efektif terhadap penguatan rupiah, kenaikan suku bunga 50 pasis poin harus jadi langkah lanjutan.

Tony Prasetiantono dalam diskusi soal pelemahan kurs rupiah

Melihat kurs rupiah yang terus melemah, Tony menilai pemicunya berasal dari laju ekspor Indonesia yang masih rendah.

" Kita punya kelemahan, ekspor kita itu surplusnya tipis, kalau kita bedah cadangan devisa, banyak hot money," kata dia.

Tak hanya Indonesia, laju dollar AS yang melaju terlalu kuat juga bisa berdampak negatif terhadap Amerika Serikat. Alasannya, para turis cenderung enggan untuk bepergian karena melihat nilai tukar mata uangnya yang terlalu kuat.

Alhasil, banyak wisatawan yang mungkin memilih untuk bepergian ke negara di luar AS seperti ke Eropa. (Sah)

Beri Komentar