`Rumah Abadi` Pemilik Gudang Garam: Peti Mati dari Jati 1,5 Ton, Makam Serba Mewah dan Luas

Reporter : Alfi Salima Puteri
Sabtu, 18 Desember 2021 08:00
`Rumah Abadi` Pemilik Gudang Garam: Peti Mati dari Jati 1,5 Ton, Makam Serba Mewah dan Luas
Seperti apa makam bos Gudang Garam generasi kedua, Rahman Halim?

Dream - Ada dua hal yang teringat ketika menyebut nama Gudang Garam. Pabrik rokok terbesar serta perusahaan yang membawa pemiliknya menjadi miliarder terkaya di Indonesia. Namun tak banyak yang tahu jika perusahaan ini dikelola oleh generasi ketiga.

Sebelum kini dikelola Susilo Wonowidjojo, Gudang Garam sebelumnya diampu oleh Rachman Halim alias Tjoa To Hing. Dia adalah pemimpin generasi kedua perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

Pria kelahiran Kediri, 30 Juli 1947, itu meninggal dunia di Singapura, 27 Juli 2008 pukul 05.00 waktu Singapura atau 04.00 WIB.

Meskipun telah tiada, nama bos Gudang Garam itu tetap diingat oleh masyarakat. Pusaranya bahkan masih sering dikunjungi oleh masyarakat. Baik itu masyarakat sekitar maupun dari berbagai daerah.

Konon mantan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo juga sempat berkunjung ke makam mantan direktur utama PT Gudang Garam ini.

1 dari 3 halaman

Makam Lapang Dijaga Petugas Keamanan

Tak seperti kebanyakan makam, tempat peristirahatan terakhir Rachman Halim begitu luas dan mewah. Bahkan makam Bos Gudang Garam ini banyak dijaga oleh petugas keamanan.

Dirangkum dari berbagai sumber, Rahman meninggal tepat sebulan setelah perayaan ulang tahun ke-50 PT Gudang Garam, 26 Juni 2008. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak. Rahman meninggal akibat penyakit jantung koroner yang dideritanya, setelah mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura.

Pada saat itu, jenazahnya diterbangkan dari Singapura dengan pesawat carter dan tiba di Bandara Juanda Surabaya sekitar pukul 16.30. Selanjutnya, jenazah dibawa dengan helikopter milik Gudang Garam dan mendarat di helipad kompleks pabrik GG unit III.

2 dari 3 halaman

Peti Kayu Jati Seberat 1,5 Ton

Jenazah Rahman ditempatkan dengan menggunakan peti jenazah seberat 1,5 ton. Peti itu terbuat dari kayu jati kualitas terbaik yang beratnya saja mencapai 1,5 ton sehingga dibutuhkan rangka baja untuk menopang alat derek yang menurunkan peti jenazah itu ke dalam liang kubur.

Liang kubur berbentuk persegi itumemiliki panjang dengan kedalaman 185 cm, panjang 320 cm, dan lebar 145 cm.

Makam Rahman Halim

Melansir dari akun YouTube KRISTIANA VLOG, Kamis, 16 Desember 2021, berikut adalah potret mewah dari makam Rahman Halim.

 

3 dari 3 halaman

Awal Karier Sebagai Pengawas Bangunan

Sebagai informasi, Rachman memulai karier di Gudang Garam milik ayahnya, Surya Wonowidjojo, sebagai pengawas bangunan pada 1969 saat perusahaan itu mulai meroket. Dari situ, Surya mulai mengajari sang putra mahkota cara mencampur saus dan membedakan rasa rokok.

Karier Rachman melejit pada 1983 ketika dipercaya menjadi salah satu direktur dan, sebagai puncaknya, menduduki kursi Presiden Direktur PT Gudang Garam pada 1984.

Pada tahun 2000, jabatan direktur dilepasnya dan sampai meninggal ia menjabat sebagai presiden komisaris. Salah satu kunci sukses Rachman memimpin Gudang Garam adalah dia selalu membayar tunai bahan baku tembakau dan cengkeh dari petani. Rahman menikah dengan Feni Olivia dan memiliki dua orang anak.

Semasa hidupnya, Rahman Halim pernah masuk ke dalam jajaran orang terkaya. Bahkan dinobatkan sebagai orang terkaya nomor 4 se-Asia Tenggara oleh Forbes pada tahun 2005 silam.

Beri Komentar