Wapres Dorong Bank Wakaf Mikro Menjamur di Pondok Pesantren

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 8 Juni 2021 18:45
Wapres Dorong Bank Wakaf Mikro Menjamur di Pondok Pesantren
Lembaga keuangan mikro syariah ini disebut bisa mempermudah masyarakat untuk mengakses permodalan.

Dream – Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengembangkan bank wakaf mikro (BWM) di pesantren-pesantren di banyak daerah. Ma’ruf menilai lembaga keuangna mikro syariah (LKMS) dapat berperan memberikan permodalan bagi masyarakat kecil yang belum mendapatkan akses keuangan formal.

“ Keberadaan BWM ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” kata dia saa peresmian BWM Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, dikutip dari keterangan tertulis OJK, Selasa 8 Juni 2021.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan BWM merupakan platform bagi pondok pesantren untuk mengoptimalkan peran dakwah ekonomi. Kerja sama BWM dengan Balai Latihan Kerja (BLK) di Pondok Pesantren Cipasung, bisa menjadi inkubator dalam menciptakan dan meningkatkan kapasitas bagi usaha mikro masyarakat, melalui dukungan pendanaan dan pendampingan usaha.

“ Kami mengharapkan BWM di Pondok Pesantren Cipasung ini memberikan manfaat kesejahteraan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat di sekitar pesantren dan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” kata dia.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, juga menyambut pendirian BWM yang diyakini sesuai dengan tujuan BLK inkubator kewirausahaan. “ Jadi, kolaborasi ini patut dikembangkan. OJK menyediakan pembiayaan yang bisa mendukung alumni BLK yang menjadi wirausahawan,” kata dia.

Sekadar informasi, hingga Juni 2021, ada 61 BWM di berbagai daerah yang telah mendisitribusikan pembiayaan senilai total Rp67,4 miliar. Pembiayaan ini disalurkan kepada lebih dari 45 ribu nasabah.

1 dari 2 halaman

Menko Airlangga: 55 BWM Salurkan Pembiayaan Rp31,5 M

Dream - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan 55 Bank Wakaf Mikro (BWM) yang sudah ada telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp31,5 miliar. Jumlah tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp127 triliun dan Jaring (untuk nelayan) sebesar Rp31,7 triliun.

 

 

Dikutip dari Merdeka.com, Selasa 10 Desember 2019, Airlangga mengatakan BWM merupakan jenis pembiayaan yang disalurkan untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Pembiayaan ini ditujukan bagi pelaku usaha UMKM.

" Program yang bisa jangkau UMKM adalah Bank Wakaf Mikro di bawah pengawasan OJK. Bank Wakaf Mikro tanpa agunan dan nilai maksimum Rp5 juta dengan margin setara 3 persen," kata dia.

2 dari 2 halaman

Buat Regulasi Keuangan Inklusif

Ke depan, Pemerintah akan membuat regulasi keuangan inklusif. Regulasi ini nantinya mengatur ekosistem keuangan selain BWM.

Airlangga berharap pemerintah daerah mampu mendorong masyarakat memanfaatkan pembiayaan yang telah disiapkan.

" Regulasi soal keuangan inklusif, di mana nanti akan diimplementasikan bagi ekosistem keuangan mikro selain Bank Wakaf Mikro, seperti KUR, jaring, laku pandai, dan koordinasi dana desa,” kata dia.

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) berperan sangat penting 

“ Tim percepatan akses keuangan daerah memiliki peran penting di daerah. TPAKD menyebar di 34 provinsi, diharapkan bisa perluas akses dan dukung kontribusi jasa keuangan keperekonomian,” kata dia.

Beri Komentar