Sudah Kaya, Bahagia Lagi. (Foto: Shutterstock)
Dream – Ketika seseorang ditanya tentang tujuan hidup, salah satu jawaban terbanyak adalah bahagia. Ya, siapa, sih, yang tak mau hidupnya seperti itu. Apalagi jika bahagia plus kaya-raya.
Dikutip dari Vemale, Sabtu 5 Januari 2019, mayoritas orang di dunia ingin kaya, sejahtera, dan bebas dari jeratan hidup. Kalau mau seperti ini, kuncinya, ya, satu: jangan terlalu banyak gaya.
Motivator, Tung Desem Waringin, mengumpamakan gaya dan kebahagiaan dengan rumus Fisika.
“ Gaya berbanding lurus dengan tekanan. Kalau hidupmu kebanyakan tekanan, berarti kamu kebanyakan kaya,” kata dia.
Misalnya, kata Tung ada orang membeli motor seharga Rp18 juta, tapi harganya akan jatuh di kemudian hari. Harga ini akan merugikan orang tersebut secara finasial.
" (Argumennya) Tapi kan saya perlu, apa iya perlu? Mungkin perlu, tapi, kan, tidak harus baru," kata dia.
Tung mengatakan hal yang penting untuk dilakukan agar kaya dan bahagia adalah bersikap cerdas dalam mengelola uang. Orang kaya tak mau menghabiskan untuk sesuatu yang tak perlu.
“ Kalau kebanyakan gaya dulu, beli kacamata baru, beli handphone yang mahal, beli sepatu mahal, keluar negeri dulu, beli mobil dulu. Sebetulnya itu boleh tidak? Boleh. Tapi gayanya belakangan,” kata dia.
Tung mengatakan ada tiga jenis pengeluaran yang disebut Happy Money, yaitu uang yang bisa dipakai, ditabung, dan disedekahkan. Saat ini, kata dia, sebagian besar orang mementingkan pengeluaran yang pertama. Dia berkata investasi dan amal tidak terlalu dipentingkan. Padahal, kedua pengeluaran ini juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`