Mengenal Pengertian Riya dan Cara Menghindarinya

Reporter : Syahidah Izzata Sabiila
Senin, 10 Agustus 2020 12:00
Mengenal Pengertian Riya dan Cara Menghindarinya
Karena niatnya tidak karena Allah SWT, seseorang yang melakukan perbuatan riya amalan kebaikannya hanya habis sia-sia.

Dream - Dalam Islam, kita mengenal istilah riya. Riya adalah sebuah perbuatan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Karena niatnya tidak karena Allah SWT, seseorang yang melakukan perbuatan riya amalan kebaikannya hanya habis sia-sia. 

Menurut bahasa arab, arrriya' berasal dari kata kerja raa yang memiliki arti memperlihatkan. Riya’ adalah sebuah perbuatan untuk memperlihatkan sekaligus memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain.

Mengenai niat beramal, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda:

Hadis Tentang Niat

Artinya: “ ....Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya amalan seseorang itu akan dibalas sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (Muttafaqun ‘alaihi).

1 dari 3 halaman

Hukum Riya

Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Baari berkata, “ Riya adalah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amalan itu”.

Adapun sesuai hadis sebelumnya, jika seseorang melakukan suatu amalan karena Allah SWT, maka ia akan mendapatkan pahala sesuai yang ia niatkan. Sedangkan, bagi orang yang melaksanakan amal ibadah tidak dilandasi niat karena Allah SWT, maka amalnya tidak diterima oleh Allah SWT. 

Dalam Alquran surah Al-Baqarah:264, Allah SWT juga melarang hambanya untuk melakukan perbuatan riya.

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah : 264).

Hukum perbuatan riya termasuk haram dan digolongkan dalam syirik kecil kepada Allah SWT. Hal ini tertuang dalam hadis berikut:

Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, “ Sesungguhnya yang paling ditakutkan dari apa yang saya takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil), maka para shahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan asy syirkul ashghar? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “ Ar Riya’.”

2 dari 3 halaman

Jenis-Jenis Riya

Inilah Janji Allah Bagi Orang Yang Rajin Sholat Tahajjud

Menurut tingkatannya, riya terbagi menjadi dua, yakni:

1. Riya Kholish

Riya kholish adalah suatu perbuatan yang dimaksudkan untuk melakukan ibadah semata-mata hanya untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari manusia.

Contoh riya kholish seperti:

  • Riya badan, contohnya, memamerkan tubuh yang kurus tanda rajin berpuasa.

  • Riya dalam pakaian, contohnya, memakai pakaian yang menutup aurat agar dipandang orang sholeh.

  • Riya dalam ucapan, seperti melantunkan ayat-ayat Alqur’an dengan suara yang merdu dan fasih dihadapan orang agar dipuji.

2. Riya Syirik

Riya syirik adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan niat untuk menjalankan perintah Allah SWT, namun juga dilandasi dengan niat agar mendapat perhatian dan pujian dari manusia sekaligus. 

3 dari 3 halaman

Bahaya Perbuatan Riya

Selain menghapus amal ibadah seseorang, riya juga mendatangkan murka Allah SWT karena termasuk salah satu perbuatan yang dilarang. Karena niatnya terletak di dalam hati, riya bisa saja terjadi pada siapapun, termasuk orang-orang sholeh.

“ Dan apabila mereka (kaum munafik) berdiri mengerjakan shalat, maka mereka berdiri dalam keadaan malas dan riya’ di hadapan manusia dan tidaklah mereka mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa ayat 142)

Berikut adalah beberapa bahaya riya yang harus dihindari:

  • Menghapus pahala atas amal kebaikan yang dilakukan
  • Menjadikaan amal ibadah yang berpotensi mendatangkan kebaikan dan pahala menjadi hilang, bahkan membuat dosa.
  • Riya lebih berbahaya daripada fitnah
  • Orang yang melakukan riya akan terhalang daripada taufik dan hidayah Allah SWT
  • Menimbulkan kesempitan dalam hidup
  • Jiwa menjadi tidak tenang dan terus menerus gelisah
  • Hilangnya wibawa dan kharisma diri di hadapan orang lain.
  • Terjebak dalam kesombongan yang nantinya akan membuat sulit diri sendiri. 
  • Hilangnya keimanan. 
  • Timbul Kesengsaraan
  • Bisa mendapat siksa di akhirat

Sumber Dalam Islam dan dari berbagai sumber

Beri Komentar