Ada Miliarder Yang Menjual Saham-sahamnya Karena Terdampak Corona. (Foto: Shutterstock)
Dream - Orang terkaya dunia sekaligus guru investasi dunia, Warren Buffett, terus menjual saham yang dimilikinya di tengah pandemi Corona. Kejatuhan yang dialami Buffet terus berlanjut setelah dia mengutarakan penyesalannya telah menaruh investasi di saham sektor penerbangan tahun ini.
Buffett memang banyak menanamkan dananya lewat perusahaan pengelola investasi miliknya, Berkshire Hathaway.
Kondisi ini cukup mengejutkan mengingat Buffet seolah terlihat relatif tenang selama terjadinya penurunan pasar akibat virus corona. Ketimbang melakukan akuisisi besar-besaran, sahabat Bill Gates ini memilih memangkas kepemilikan di Berkshire, mayoritas perbankan dan maskapai penerbangan, serta memupuk kasnya menjadi US$137 miliar.
Dikutip dari Liputan6 yang melansir Forbes, Selasa 26 Mei 2020, investor suhu asal Omaha tersebut baru-baru ini mengobral 84 persen sahamnya di Goldman Sachs, yang sempat ia investasikan sebesar US$5 miliar selama krisis keuangan 2008.
Penjualan itu dilakukan lantaran saham di Goldman anjlok lebih dari 30 persen pada kuartal pertama 2020. Nilai investasinya yang tersisa saat ini berkisar US$330 juta.
Melalui Berkshire, Buffet juga memotong investasi di JPMorgan Chase & Co sebesar 3 persen pada triwulan pertama tahun ini. Dia juga keluar sepenuhnya dari kepemilikan pada perusahaan asuransi raksasa Travelers, serta perusahaan energi Phillips 66.
Berkshire juga memangkas investasinya pada e-commerce raksasa Amazon sebesar 0,7 persen. Kendati demikian, perusahaan juga telah melakukan beberapa pembelian berskala kecil selama pandemi, seperti menambah kepemilikan sebesar 6 persen pada PNC Financial Services Group, salah satu bank pemberi pinjaman terbesar di Amerika Serikat (AS).
Sebagai catatan, Berkshire Hathaway melaporkan adanya kerugian bersih besar-besaran hampir US$50 miliar di kuartal pertama tahun ini. Perusahaan menjual US$6,5 miliar sahamnya pada April 2020, dan hanya membeli US$426 juta selama periode itu.
" Jual-beli pasar selama wabah virus corona pada akhir Februari dan Maret berdampak signifikan pada bisnis perusahaan," kata Buffet.
Catatan lainnya, Buffet juga memotong kepemilikan sahamnya pada 4 perusahaan maskapai terbesar di Negeri Paman Sam, yakni United, American, Capital Southwest Corporation (CSWC), dan Delta Airlines. Secara kumulatif, total ia telah menjual sahamnya di penerbangan sebesar USD 4 miliar.
Kendati demikian, Buffet teranyar mengatakan bahwa ia masih optimis perekonomian AS mampu bangkit kembali dan mengalahkan virus corona. Ungkapan serupa pernah ia lontarkan untuk menenangkan kegaduhan pasar ketika krisis keuangan melanda di 2008.
" Saya tetap yakin, pada dasarnya tak ada yang bisa menghentikan Amerika. Pada akhirnya, jawabannya adalah: Jangan pernah bertaruh melawan Amerika," kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)
Advertisement
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!