Ilustrasi Bursa Singapura (bloomberg.com)
Dream - Niat Singapura menjadi pusat keuangan syariah regional semakin menjauh dari kenyataan. DBS Group Holding Ltd malah dikabarkan menutup salah satu unit syariahnya.
Semula, unit syariah DBS Group ini direncanakan dibentuk untuk pengembangan industri keuangan syariah di Asia.
" The Islamic Bank of Asia pelan-pelan akan ditutup karena tak mampu memenuhi skala ekonomi," ujar DBS dalam pernyataannya kepada otoritas bursa Singapura mengutip laman Bloomberg, Kamis, 17 September 2015.
Lembaga keuangan besar di Asia Tenggara dan investor Timur Tengah mendirikan bank syariah ini pada 2007 dengan modal awal US$ 500 juta. Bank ini semula disiapkan untuk fokus menggarap investasi, jasa konsultasi dan pasar modal, serta pengelola keuangan.
Singapura pada 2006 telah memperkenalkan aturan pajak terkait penjualan surat utang syariah.
" Pendukung utama basis nasabah relatif tak ada di Singapura," kata Global Head of Islamic Finance dari Moody's Investors Service di Dubai, Khalid Howladar.
Namun, kata Khalid, Singapura sebetulnya bisa membangun pusat keuangan dan pasar modal terkuat dengan mengundang penerbit sukuk dunia.
" Namun saya pikir untuk membangun bisnis keuangan komersial dan pembiayaan ritel masih tetap sulit," katanya.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik