Dream - Minimnya sentimen positif yang diterima pelaku pasar menjatuhkan laju bursa syariah longsor dari zona hijau. Pemodal tampaknya memilih aksi wait and see terhadap laporan kinerja kuartal I-emiten.
Sentimen regional yang bergerak turun menambah tekanan pada laju bursa saham Indonesia.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 25 April 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melemah 0,918 poin (0,57%) ke level 160,736.
Indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga tak sanggup melawan tekanan jual. Indeks JII ditutup melemah 4,308 poin (0,63%) ke level 678,811.
Kedua indeks syariah ini mengawali perdagangan awal pekan dari zona hijau. Ini terjadi setelah muncul sentimen dari bursa Wall Street.
Namun kondisi regional yang cenderung flat turun dan aksi tunggu investor terhadap kinerja keuangan emiten, akhirnya memaksa indeks syariah turun ke zona negatif.
ISSI tercatat mampu menembus level tertingginya di 162,159. Namun indeks berisi lebih dari 300 emiten ini sempat jatuh ke level terendah di 160,257.
Transaksi perdagangan saham syariah awal pekan ini mencapai Rp 3,48 triliun dengan 33,34 miliar saham berpindahtangan. Masih adanya aksi beli mendorong 74 emiten syariah ditutup menguat.
Namun ISSI tak kuasa menahan 122 penghuninya yang jatuh ke zona merah.
Kenaikan emiten sektor infrastruktur sebesar 1,27 persen, tak sanggup menahan indeks sektoral yang didominasi koreksi. Penurunan tajam dialami indeks sektor keuangan yang turun 1,74 persen, disusul perkebunan 1,51 persen dan barang konsumsi 1,15 persen.
Sementara indeks sektor pertambangan dan industri aneka menemani emiten infrastruktur di teritori positif.
Koreksi dalam dialami saham UNVR yang jatuh Rp 2.225 per saham. Top losser indeks saham bluechips syariah lainnya dihuni UNTR yang turun Rp 725, AALI Rp 225, INDF Rp 50, dan LPPR Rp 50 per saham.
Tingginya penurunan harga saham top losser tersebut tak sanggup ditahan emiten keping biru syariah yang menghuni daftar top gainer. Di pemuncak top gainer, ITMG hanya mampu menguat Rp 175 per saham. Diikuti TLKM Rp 95, ICBP Rp 75, AKRA Rp 25, dan JSMR Rp 25 per saham.
Dari pasar keuangan, kurs rupiah sore ini bergerak menguat setelah pagi tadi dilanda tekanan. Rupiah beranjak naik 22 poin (0,17%) menjadi 13.172 per dolar AS.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR