MRT Jakarta.
Dream – Masyarakat mulai bisa menjajal moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mulai 27 Februari. Selama masa uji coba itu, masyarakat takkan dikenakan biaya alias gratis.
Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Muhammad Kamaluddin, mengatakan pada 26 Februari, akan dilaksanakan rangkaian uji coba. Setelah itu, masyarakat mulai diperbolehkan untuk mencoba transportasi massal itu.
“ Setelah tanggal 26 Februari. (Pada 26 Februari) kami ada emergency drill dulu, latihan,” kata Kamaluddin kepada Liputan6.com, di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 17 Januri 2019.
Usai masa uji coba dan gratis tarif ini penumpang MRT tak lantas bisa langsung menumpangi moda transportasi baru ini. Perusahaan menyampaikan jumlah pengguna MRT masih akan dibatasi.
Kamaluddin menjelaskan kebijakan pembatasan jumlah penumpang tersebut akan diberlakukan hingga peluncuran resmi MRT untuk tujuan komersial. " Sampai nanti tanggal secara komersil, ini masih gratis,” kata dia.
Menurut Kamaluddin selama masa uji coba gratis diberlakukan untuk masyarakat umum, tempat pemberhentian MRT juga akan dibatasi. Tidak semua 13 stasiun akan langsung memberikan pelayanan penuh.
Masyarakat yang ingin mencoba menumpang moda transportasi terbaru ini juga akan diatur sehingga penumpukan bisa dihindari.
“ Nanti prosedurnya masih kita susun, dan batas (jumlah masyarakat) masih kita tentuin, kemudian aksesnya dari stasiun mana dulu,” kata dia.
Rute Mass Rapid Transit Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) rencananya diperpanjang sampai Tangerang Selatan, Banten. Kerja sama dengan kota penyangga ibu kota menjadi modal agar masyarakat mau beralih menggunakan transprotasi umum.
Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, menyambut baik rencana tersebut. Pihaknya pun sudah melakukan pembicaraan baik dengan Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Ainy mengatakan dari perbincangan dengan pihak MRT, diketahui bahwa proses pembangunan akan direncanakan mulai pada tahun 2020.
" Mudah-mudahan 2020 sudah dimulai proses groundbreaking. Kemarin saya tanya 'Pak kapan bangunnya?’. Pokoknya target maksimal 2020. Jawabannya itu," kata dia.
Airin mengatakan, saat ini, sedang dilakukan studi kelayakan alias feasibility study oleh pihak MRT. Diharapkan proses studi tersebut dapat berjalan lancar sehingga pembangunan dapat berjalan sesuai target.
" Mudah-mudahan sekarang sudah dalam pra FS dan FS. Kita akan tunggu dari PT MRT yang lakukan pra FS dan FS. BPTJ sudah membolehkan, meminta untuk menggunakan LRT. Kita diskusi dengan Pak Bambang, silakan mau gunakan MRT atau LRT. Alhamdulillah sudah diperbolehkan oleh BPTJ sehingga FS sudah dilakukan,” kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Septian Deny)