Mulai Besok, Truk Tak Boleh Melintasi Jalur Nasional

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 8 September 2016 18:01
Mulai Besok, Truk Tak Boleh Melintasi Jalur Nasional
Larangan ini berlaku cuma empat hari.

Dream - Kementerian Perhubungan melarang kendaraan angkutan barang, pengangkut bahan bangunan, truk gandeng, truk kontainer, dan truk lebih dari dua sumbu, beroperasi di jalan nasional besok. Tujuannya untuk memperlancar arus lalu lintas pada hari raya Idul Adha 2016.

Dilansir dari setkab.go.id, Kamis 8 September 2106, dalam Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor: SE.15/AJ.201/DRJD/2016 tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Larangan Pengoperasian Kendaraan Angkutan Barang Pada Saat Libur Panjang Hari Raya Idul Adha Tahun 2016/1437H disebutkan, kendaraan tersebut dilarang beroperasi mulai pukul Jumat, 9 September 2016 pukul 00.00 WIB sampai dengan Senin, 12 September 2016 pukul 24.00 WIB.

“ Pelarangan pengoperasian kendaraan angkutan barang ini berlaku pada jalan nasional (jalan tol dan jalan non tol) serta jalur wisata di 8 (delapan) Provinsi yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali,” begitu tulis surat edaran tersebut.

Dikecualikan terhadap larangan tersebut adalah kendaraan angkutan barang pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Gas ( BBG), Ternak, bahan pokok, pupuk, susu murni, barang antaran pos serta barang (bahan baku) ekspor/impor dari home industry dan atau ke pelabuhan.

Selain itu untuk pengangkutan air minum dalam kemasan, menurut Surat Edaran Menhub ini, bisa dilakukan sebelum waktu pelarangan dilaksanakan atau bisa tetap dilakukan pengangkutan dengan menggunakan kendaraan angkutan barang yang bersumbu tidak lebih dari dua sumbu.

Surat Edaran ini memberikan prioritas bagi kendaraan barang pengangkut bahan pokok yang tidak tahan lama dan cepat rusak.

Jika melanggar, pelanggar akan dikenakan sanksi sesuai pasal 282 dan pasal 306 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sanksi dimaksud pada pasal 282 dan pasal 306 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 yaitu pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250 ribu.(Sah)

Beri Komentar