Dream - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan pembukaan 704 juta rekening baru menjelang pemilihan umum 2024. Pembukaan rekening yang terlihat dari Customer Identification Form (CIF) itu diduga berkaitan dengan kontestasi politik.
“Kita melihat ada total 704.068.458 CIF terbuka di 2022 sampai trimester 3 di 2023 sampai September. Jadi totalnya ada 704 juta rekening baru terbuka,” ungkap Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 11 Januari 2024.
Ivan menambahkan, dari angka itu, sebanyak 53 juta rekening dibuka oleh korporasi, sedangkan 650 juta lainnya oleh individu. “Ini tidak ada yang salah,” ujar dia.
“Kita lihat saja kecenderungannya ini menarik atau menurun. Kalau menaik, kemudian tujuan dari pembukaan rekening ini apa, kemudian tujuan dari pembukaan account ini apa, lalu kita potret transaksinya,” sambung Ivan.
Karena fenomena itu terjadi menjelang pemilu, PPATK mencoba menyandingkanya dengan data anggota dan pengurus partai politik. Hasilnya diketahui bahwa ada 6 juta anggota dan pengurus dengan 24 parpol.
“Begitu kita kemudian align-kan ke dalam sistem PPATK, dari 6 juta nama tadi, PPATK menemukan 449 ribu laporan terkait dengan nama pengurus dan anggota parpol. Ini teman-teman bisa lihat, dari Partai A sampai Partai X, 24 parpol,” ujarnya.
Ivan mengaku mendapat data tambahan yang cukup menarik terkait jumlah transaksi yang dilakukan oleh parpol-parpol tersebut. Nominalnya secara agregat tembus hingga Rp80,6 triliun. Angka paling tinggi untuk satu parpol mencatat transaksi Rp9,4 triliun.
“Jumlah nominal itu Rp80.670.723.238.434. Nominal transaksi pengurus dan anggota parpol yang dilaporkan kepada PPATK. Kita tidak bisa sampaikan di dalam sana, tapi ini agregatnya,” tutur Ivan.
Memang, kata Ivan, ada kenaikan transaksi dari lingkup partai politik menjelang pemilu. Peningkatannya bahkan berkali-kali lipat dari jumlah normal transaksi sebelumnya.
“Seperti yang kami sampaikan dalam kesempatan sebelumnya pada saat door stop, rata-rata prosentasi kenaikan transaksi perpartai politik itu sampai 400 persen,” ucap Ivan.
“Jadi memang naik semua itu transaksinya. Tadi misalnya transaksi cuma Rp1 miliar tiba-tiba Rp10 miliar, Rp100 juta tiba-tiba Rp2 miliar, di rekening-rekening yang tadi saya sampaikan di depan,” kata Ivan.
Ivan juga mengatakan bahwa PPATK menelusuri triliunan dana transaksi mencurigakan menjelang Pemilu 2024. Ada transaksi yang dilakukan 100 calon legislatif (caleg) mencapai Rp51 triliun.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur