Musibah Ini Rugikan Indonesia Lebih Parah dari Tsunami Aceh

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 16 Desember 2015 11:00
Musibah Ini Rugikan Indonesia Lebih Parah dari Tsunami Aceh
Nilai kerugian mencapai Rp 221 triliun, dua kali lipat dari biaya merekonstruksi aceh pasca Tsunami dahsyat 2004.

Dream - Indonesia kehilangan Rp 221 triliun akibat kabut asap kebakaran hutan yang menyebar sampai negara tetangga. Nilai kerugian ini ternyata dua kali lipat dibandingkan biaya rekonstruksi Aceh pasca tsunami besar pada 2004 lalu.

Temuan ini disampaikan Bank Dunia yang mencatat kebakaran telah menghanguskan 2,6 juta hektar hutan dan lahan sepanjang Juni-Oktober lalu.

Kabut asap pada tahun ini bahkan disebutkan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Meyebabkan turunnya kualitas udara serta banyak masyarakat terserang penyakit.

Bank Dunia menyebut biaya dari musibah tahunan ini telah membuat Indonesia kehilangan 1,9 persen Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp 221 triliun.

" Dampak ekonomi dari kebakaran sudah sangat besar," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengutip laman Straitimes.com, Rabu, 16 Desember 2015.

Bank Dunia menuding metode pembakaran telah lama menjadi cara paling cepat dan murah dalam pembukaan lahan di pulau Sumatera dan Kalimantan. Lahan itu selanjutnya disiapkan untuk membuat jalan bagi perkebunan kelapa sawit yang dianggap lebih menguntungkan.

Sayang, pembakaran terjadi di luar kendali dan berujung pada kabut berbahaya saat musim kemarau panjang melanda.

Menurut Bank Dunia, jika setiap hektar terbakar pada tahun 2015 diubah ke kelapa sawit, nilainya akan menjadi sekitar US $ 8 miliar.

" Jadi di satu sisi 16 miliar dolar biaya kepada masyarakat, di sisi lain, delapan miliar dolar - banyak uang - untuk segelintir individu," kata spesialis lingkungan Bank Dunia Ann Jeannette Glauber.

Estimasi biaya didasarkan pada analisis dari jenis tanah dibakar dan dampaknya pada pertanian, kehutanan, perdagangan, pariwisata dan transportasi, serta efek jangka pendek dari kabut seperti penutupan sekolah dan kesehatan.

Beri Komentar