Bekas Negara Komunis Mulai Belajar Ekonomi Islam

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 2 Mei 2014 13:58
Bekas Negara Komunis Mulai Belajar Ekonomi Islam
Negara ini berharap bisa menarik dana syariah untuk membantu mengembangkan proyek infrastruktur penting.

Dream - Sistem keuangan syariah terus menarik perhatian berbagai negara di dunia. Bekas pecahan negara komunis Uni Soviet, Kyrgystan bahkan memutuskan menyewa Firma Hukum Internasional Simmons & Simmons yang secara khusus diminta mengajarkan prinsip ekonomi Islam.

Simmons & Simmons dan Republik Kyrgystan telah menandatangani perjanjian terobosan untuk jasa konsultasi pengembangan hukum dan peraturan dalam pengenalan Takaful (asuransi syariah) dan sukuk (obligasi syariah) di Republik Kyrgyz.

Jasa konsultasi yang diberikan Simmons & Simmons didanai hibah bantuan teknis Islamic Development Bank (IDB). Sementara perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Dinas Peraturan dan Pengawasan Pasar Keuangan Negara Republik Kyrgyz.

Wakil Perdana Menteri pertama Republik Kyrgyz , HE Tayirbek Sarpashev menyatakan pemerintah akan memulai fase baru dalam pengenalan dan perluasan prinsip-prinsip keuangan Islam di negaranya.

" Pemerintah mengharapkan dengan sistem baru ini dapat menarik investasi besar yang dapat memengaruhi perkembangan pasar keuangan dan perbankan," ujar Sarpashev seperti dikutip Dream dari laman zawya.com, Jumat, 2 Mei 2014.

Kepala International Islamic Finance Simmons & Simmons Muneer Khan berjanji akan memberikan saran untuk membantu negara ini tumbuh melalui sukuk domestik dan pasar asuransi syariah.

Lebih jauh, konsultan internasional ini berharap bisa membantu pemerintah menarik dana syariah ke beberapa proyek penting infrastruktur yang dikembangkan Kyrgystan.

Beri Komentar