Hand Sanitizer Menjadi Produk Yang Paling Banyak Diburu. (Foto: Shutterstock)
Dream – Pandemi virus corona membuat negara-negara Asia Tenggara memberlakukan semi lockdown, termasuk Indonesia. Negara kawasan regional ini ingin menekan penyebaran virus coron penyebab penykit Covid-19.
Di Indonesia, pemerintah provinsi DKI Jakarta akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai 10-23 April 2020. Sebelumnya, pemerintah juga telah memberlakukan social distancing dan physical distancing.
Perubahan pola hidup yang lebih banyak aktivitas dari rumah mengubah cara masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebijakan bekerja, sekolah, dan beribadah dari rumah ternyata berdampak terhadap meningkatnya aktivitas belanja online.
Dikutip dari riset yang dibuat iPrice, baru-baru ini terangkum perubahan kebiasaan belanja online orang-orang Indonesia selama pandemi virus corona. Perusahaan menggunakan data impression dari Google Analytic selama Februari dan Maret 2020.
Minat belanja produk kesehatan secara online mengalami peningkatan yang signifikan. Masyarakat Indonesia yang memesan hand sanitizer atau pembersih tangan mencatat peningkatan daya minat belanja tertinggi, yaitu 5.585 persen. Disusul produk Vitamin C dengan peningkatan minat belanja hingga 1.986 persen.
Peningkatan minat belanja berdampak pada tingginya permintaan dari produk hand sanitizer. Ini menandakan banyak pembeli yang beralih membeli produk hand sanitizer secara online di platform e-commerce.
Produk lain yang juga ikut meningkat daya minatnya adalah Dettol yang mencapai 1.395 persen. Permintaan terhadap Dettol dan Lysol selama musim Covid-19 terjadi secara global dikarenakan penganjuran penggunaan ini sebagai salah satu efektif desinfektan untuk membunuh virus pandemic Covid-19.
(Sumber: Iprice)
Pantaun lain dari Iprice adalah peningkatan minta belanja masyarakat pada produk pengukur suhu tubuh termometer yang mencapai 1.007 persen. Sedangkan minat belanja paling tinggi ada pada produk Termometer Lotus dengan rentang harga Rp1 juta-Rp3 juta.
Produk kesehatan selanjutnya adalah masker mulut yaitu peningkatan minat beli sehingga 167 persen. Pada riset iprice sebelumnya harga dan minat belanja masker mulut sudah meningkat sejak bulan Januari yaitu pada saat kasus awal virus korona muncul di negara tetangga Singapura dan Malaysia.
Maraknya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia menjadikan banyaknya perusahaan yang menerapkan Work From Home (WFH). Untuk wilayah Jakarta penerapan WFH dimulai sejak 3 April 2020 hingga 19 April 2020, namun sudah banyak perusahaan yang menerapkan WFH dimulai pertengahan Maret kemarin.
Perubahan pola kerja ini membuat intensitas meeting online dan video conference meningkat tajam. Dari pantauan IPRice tercatat peningkatan minat belanja webcam sebesar 1.572 persen. Namun peningkatan tersebut tak sepenuhnya karena WFH. Ada juga kebutuhan untuk proses belajar dan mengajar online yang juga dipraktikkan di Indonesia selama musim Covid-19 ini.
Produk kedua dengan peningkatan minat belanja secara online adalah kertas folio, peningkatan minat belanja kertas meningkat 377 persen sejak Februari kemarin. Dapat diprediksikan pembelian ATK (alat tulis kantor) juga akan meningkatkan dalam bulan jika melihat tren hasil diperpanjangnya masa bekerja dan belajar dari rumah.
Minat belanja pada sepeda polygon meningkat hingga 1.036 persen sejak Maret 2020 jika dibandingkan dengan Februari. Tidak hanya di Indonesia tren peningkatan pembelian sepeda indoor maupun outdoor juga meningkat di negara Inggris.
Produk kedua adalah Nintendo yang mengalami peningkatan minat beli hingga 156 persen. Permainan game Nintendo memang mengalami peningkatan tajam di masa Covid-19.
(Sumber: iPrice)
Data yang diperoleh dari Iprice Singapura menunjukan angka peningkatan yang signifikan terhadap minat beli PS4 sebanyak 714 persen. Di Italia, pembelian produk berupa game console dan physical game meningkat hingga 84 persen pada minggu pertama lockdown maret kemarin.
Di Indonesia, dipastikan minat belanja produk Nintendo akan terus meningkat jika periode pembatasan sosial ini diterapkan jika melihat tren di negara lainnya.
Tren pembelian bahan makanan secara online selama proses lockdown atau pembatasan sosial ini sudah bisa diprediksi. Minat belanja mi goreng meningkat hingga 159 persen, data ini menunjukan pembelian Indomie satu dus.
Selain makanan instan lokal, produk minuman lokal juga mengalami peningkatan. Produk anggur merah cap Orang Tua mengalami peningkatan hingga 78 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Prediksi peningkatan pembelian produk alkohol sudah menjadi tren di negara-negara yang menjalankan lockdown. London salah satunya melaporkan ada peningkatan hingga 1000 persen untuk pemesanan minuman beralkohol secara online pada bulan maret 2020 ini.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?