Pasar Keuangan Global Semakin Akui Produk Syariah

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 10 Februari 2015 14:47
Pasar Keuangan Global Semakin Akui Produk Syariah
Sukuk menjadi salah satu instrumen keuangan syariah yang dilaporkan mengalami pertumbuhan paling cepat.

Dream - Pesatnya perkembangan pasar dan lembaga keuangan syariah telah berhasil menembus sistem keuangan dunia. Tidak hanya itu, keuangan syariah juga mendapat pengakuan dan bahkan memengaruhi arus ekonomi dan keuangan global,

Mengutip laporan Economic Review Saudi Januari 2015 yang dikeluarkan National Commercial Bank seperti dikutip laman Zawya, Selasa, 10 Februari 2015, Standard and Poor (S & P) menyebutkan aset keuangan yang dikelola sesuai prinsip syariah saat ini mencapai sekitar US$ 1,8 triliun.

Sukuk menjadi salah satu instrumen keuangan syariah yang dilaporkan mengalami pertumbuhan paling cepat. Kemiripannya dengan obligasi konvensional membantunya masuk dalam banyak indeks benchmark obligasi, terutama Barclays, akhir-akhir ini.

Begitu potensialnya sukuk bagi investor menyebabkan terbentuknya badan regulasi semacam Organisasi Akuntansi dan Auditing untuk Lembaga Keuangan Islam (AAOIFI) dan indeks untuk memantau performa sukuk seperti Thomson Reuters Sukuk Index dan Dow Jones Sukuk Index.

Pada tahun 2014, penerbitan sukuk di seluruh dunia mencapai 806 produk bernilai US$ 114,1 miliar. Pencapaian ini melampaui kinerja 2012. Berdasarkan year-on-year, tingkat pertumbuhan penerbitan sukuk mencapai 4,8 persen, melambat dari 2011 yang mencapai puncaknya pada 66 persen.

Sekitar 62,7 persen dari penerbitan global sukuk dilakukan oleh pemerintah, sementara perusahaan dan quasi-pemerintah masing-masing 21,9 persen dan 15,4 persen.

Malaysia masih menjadi negara yang paling banyak mengeluarkan sukuk dengan 510 penerbitan yang dibuat pada tahun 2014, dengan nilai US$75.2 miliar. Arab Saudi berada di posisi kedua dengan nilai mencapai US$12,1 miliar, diikuti oleh Uni Emirat Arab pada US$5,7 miliar.

Pada Juni 2014, Inggris menjadi negara non-muslim pertama yang menerbitkan sukuk yang diperkirakan sekitar US$339 juta, dengan jatuh tempo pada 22 Juli 2019. Disusul dengan Hong Kong pada bulan September dengan nilai mencapai US$1 miliar.

Pasar sukuk di negara-negara utama diperkirakan ada peningkatan penerbitan lebih dari US$100 miliar pada 2015 yang didukung oleh pemulihan ekonomi global dan banyak pemerintah yang ingin menggarap pasar syariah yang mencapai US$ 200 miliar.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More