Perlukah Keterampilan Bahasa Asing Masuk Ke Dalam Resume?
Dream – Dalam ekonomi global, fasih berbicara dengan bahasa asing sangat dihargai. Kamu tentu tergoda untuk memasukkan keterampilan bahasa asing ke dalam resume.
Alasannya, kamu berharap perusahaan yang dituju akan menilai kamu cukup siap menghadapi persaingan global. Namun apakah berarti mencantumkan kemampuan bahasa asing ini harus dimasukkan di setiap lamaran yang dikirimkan?
Pakar karir di TopResume, Amanda Augustine, menyarankan kamu sebaiknya lebih berhati-hati memasukkan bahas asing ke dalam resume. Apalagi kalau kamu bukan penutur asli dan ketrampilan itu bukan sesuatu yang dibangun untuk kepentingan karir.
“ Saya tidak yakin bahasa asing bisa masuk ke resume,” kata Augustine kepada CNBC Make It, dikutip dari CNBC, Senin 19 November 2018.
Dia mengatakan, untuk mengukur tingkat kemahiran bahasa asing, kamu perlu bertanya kepada diri sendiri. Apakah kamu bisa pergi ke suatu negara yang berbicara dengan suatu bahasa dan bisa berkomunikasi tanpa bantuan orang lain?
“ Jika jawabannya tidak, hapus bahasa itu dari resume kamu,” kata Augustine.
Dia mengatakan menjadi seorang multilingual sangat berharga. Tapi, biayanya bisa lebih besar daripada manfaatnya kalau kamu tak semahir yang disebutkan di dalam resume.
“ Itu benar-benar tergantung pada apakah itu penting untuk peran kamu,” kata Augustine.
Kalau mahir dalam berbahasa dan tak berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar, jangan repot menambahkannya ke resume-mu.
Augustine mengingatkan kamu untuk berhati-hati dengan pewawancara ingin menguji kefasihanmu berbicara suatu bahasa asing, misalnya bahasa Spanyol.
“ Ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan jelas bisa berakhir membuat kamu terlihat penipu dan menimbulkan keraguan pada sisa resume kamu,” kata dia.
Keadaan bisa menjadi sulit kalau ternyata perusahaan yang diincar berencana memperluas ke negara lain, misalnya, Spanyol. Perusahaan akan segera mengetahui kesalahanmu. Risiko ini sebenarnya bisa dihindari dengan tidak memasukkan keterampilan bahasa asing ke dalam resume.
Augustine mengatakan pelamar sebaiknya bertanya kepada diri sendiri apakah nyaman jika keterampilan berbahasa asing dimasukkan ke dalam resume.
Bagi penutur asli, tak ada salahnya memasukkan keterampilan bahasa ke dalam resume. Tapi, ingat, ada ruang terbatas dalam resume sehingga yang diprioritaskan adalah keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Kalau masih keukeuh ingin memasukkan keterampilan berbahasa, berikan konteksnya. Augustine menyarankan pelamar untuk menjelaskan apakah lancar berbicara atau fasih. Pahamilah bahwa gambaran semacam itu sangat subjektif dan bisa menimbulkan kebingungan. Kalau berpura-pura mahir, kemungkinan besar pekerjaan tak bisa didapat.
“ Kamu harus menjual dirimu sendiri. Jika itu tidak bisa membantumu, hilangkan,” kata dia.
Advertisement
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta