Aset BCA Melampaui Rp1.000 Triliun Untuk Pertama Kalinya. (Foto: Shutterstock)
Dream - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencetak aset sebesar Rp1.075,6 triliun 2020. Aset ini naik 17 persen year on year dari 2019 yang sebesar Rp918,99 triliun.
“ Tahun 2020 telah menjadi tahun bersejarah bagi BCA, karena total aset perseroan mampu menembus Rp1.000 triliun untuk pertama kalinya, yakni mencapai Rp1.075,6 triliun,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam konferensi pers, Senin 8 Februari 2021.
Pada 2020, dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19,3 persen year on year menjadi Rp840,8 triliun. Selain itu CASA tumbuh yoy 21 persen menjadi Rp643,9 triliun. Deposito berjangka juga naik 14 persen yoy menjadi Rp196,9 triliun.
“ Pertumbuhan DPK tak lepas dari tingginya tingkat kepercayaan nasabah serta kuatnya pondasi bisnis perbankan transaksi BCA,” kata dia.
BCA memang mencatatkan pertumbuhan aset, tapi tidak untuk laba. Laba bersih turun 5 persen secara yoy menjadi Rp27,1 triliun
“ (Penurunan laba) disebabkan biaya pencadangan yang lebih tinggi untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset,” kata Jahja.
Dream – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah mengakuisisi Bank Royal dan mengubahnya menjadi Bank Digital BCA (BCA Digital). bank swasta dengan aset terbesar itu berharap bisa segera mengoperasikan BCA Digital pada awal tahun ini.
“ Kami akan launching awal tahun ini,” kata Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman, dalam “ Virtual Press Conference WELMA SID Online,” Rabu 3 Januari 2021.
Suwignyo mengatakan bank digital ini memberikan cara baru dalam menggunakan layanan bank. Produk dan layanan BCA Digital akan hadir di platform online berbasis smartphone. Bank ini sengaja disiapkan untuk melayani kebutuhan transaksi keuangan generasi milenial.
“ Walaupun mobile BCA sudah bagus, tapi kurang spesifik untuk milenial. Kami mengharapkan bisa melayani secara pas untuk kebutuhan milenial,” kata dia.
Sekadar informasi, Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim, mengatakan Bank BCA Digital mengantongi modal sebesar Rp1,3 triliun. Dana tersebut berasal dari suntikan modal yang diberikan pada tahun lalu
Dream – Proses akuisisi Bank Royal oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) beberapa waktu lalu memasuki er baru. Bank swasta terbesar di Indonesia itu telah mengubah nama bank tersebut menjadi Bank Digital BCA.
“ Bank Royal sudah ada nama baru dan telah disetujui oleh regulator,” kata Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim, dalam konferensi pers virtual, ditulis Kamis 28 Mei 2020.
Vera mengatakan Bank Digital BCA telah mengantongi modal sebesar Rp1,3 triliun. Dana tersebut berasal dari suntikan modal yang diberikan setahun yang lalu.
Saat ini manajemen sedang mempersiapkan beragam hal untuk “ anak baru” BCA. “ Kami sedang menyiapkan aplikasinya,” kata dia.
Peluncuran Bank Digital BCA ini rencananya akan dilakukan pada kuartal II 2020. “ Bulan berapa? Tunggu saja tanggal mainnya,” kata dia.
Dream – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengantongi laba bersih sebesar Rp6,6 triliun pada kuartal I 2020. Angka ini naik 8,6 persen secara year on year yang sebesar Rp6,06 triliun pada kuartal I 2019.
Pada Rabu 27 Mei 2020, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan, pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 17,3 persen yoy menjadi Rp19,6 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan kredit dan kinerja CASA yang bagus.
“ Posisi keuangan yang kokoh menjadi pondasi yang kuat bagi kami menghadapi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19,” kata Jahja di Jakarta.
Per Maret 2020, portofolio kredit naik 12,3 persen yoy menjadi Rp612,2 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh kredit korporasi yang meningkat 25,4 persen YoY menjadi Rp260,4 triliun. Sementara itu, kredit komersial dan UKM naik 5,0 persen YoY menjadi Rp191,2 triliun.
Kredit konsumer tumbuh moderat sebesar 3,0 persen yoy menjadi Rp154,9 triliun sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang lambat. Pada segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 7,0 persen menjadi Rp92,5 triliun; kredit kendaraan bermotor turun 2,1 persen yoy menjadi Rp47,2 triliun, dan outstanding kartu kredit turun 3,7 persen yoy menjadi Rp12,4 triliun.
Pada periode yang sama, pembiayaan Syariah meningkat 19,8 persen yoy menjadi Rp5,7 triliun. Dari perspektif Sustainable Finance, portofolio pembiayaan untuk kegiatan usaha berbasis lingkungan mencapai Rp118,6 triliun pada akhir Maret 2020, tumbuh 17 persen yoy.
Pada Maret 2020, dana CASA BCA tumbuh 17,3 persen yoy, mencapai Rp568,5 triliun dan berkontribusi sebesar 76,7 persen dari total dana pihak ketiga. Jumlah rekening juga menunjukkan tren kenaikan, yaitu sebesar 13,7 persen YoY mencapai 22 juta rekening karena turut didukung layanan pembukaan rekening online. Deposito tumbuh tinggi sebesar 15,1 persen YoY mencapai Rp172,5 triliun, meskipun terdapat tren penurunan suku bunga deposito. Total dana pihak ketiga meningkat 16,8 persen yoy menjadi Rp741,0 triliun. Posisi likuiditas kuat dengan rasio LDR sebesar 77,6 persen.
“ Posisi permodalan BCA solid dengan likuiditas yang sehat. Sepanjang triwulan I 2020 kami mencatat pertumbuhan kredit yang positif secara triwulanan terutama didukung segmen korporasi, dibandingkan dengan pertumbuhan QoQ yang negatif pada Maret tahun lalu,” kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN