Foto: Instagram @smindrawati
Dream - Walaupun ancaman resesi belum tentu terjadi di Indonesia, namun Wakil Ketua Umum Apindo, Bob Azam mengungkapkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sudah terjadi pada industri tekstil dan sepatu. Khususnya untuk ekspor ke negara-negara di Eropa.
" Indonesia mungkin tidak resesi tapi impactnya resesi dirasakan perusahaan yang orientasi ekspor, salah satunya Eropa. Itu resesi dunia yang berdampak ke Indonesia," ujar Bob Azam kepada Merdeka.com dikutip Minggu, 6 November 2022.
Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja ekspor produk tekstil dan alas kaki Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang positif pada bulan September 2022.
" Kalau kita lihat buat pabrik tekstil ini dari data ekspor masih menunjukkan pertumbuhan yang tinggi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, belum lama ini.
Dia membeberkan ekspor pakaian dan aksesoris rajutan tumbuh 19,4 persen. Lalu ekspor pakaian dan aksesoris nonrajutan tumbuh lebih tinggi, yakni 37,5 persen. Begitu juga dengan ekspor alas kaki yang juga tumbuh 41,1 persen.
" Jadi, dalam hal ini produk-produk tekstil ini masih cukup tinggi," kata dia.
Dalam situasi ekonomi yang sekarang ini, kata dia, pemerintah akan mendorong para eksportir untuk mencari pasar baru dari negara-negara yang mengalami perlambatan ekonomi.
Misalnya di Asia Selatan seperti India yang bisa menjadi alternatif. Namun, akan tetap melihat dari sisi kemampuan risiko globalnya ketika negara-negara maju mengalami perlambatan ekonomi.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan melihat potensi dari relokasi pabrik-pabrik. Mengingat infrastruktur di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, sudah saling terhubung.
Begitu juga dengan infrastruktur antar pulang dari Jawa yang sekarang ini makin terhubung. Selain itu, di sektor manufaktur sekarang ini muncul fenomena relokasi pabrik ke wilayah-wilayah dengan upah yang relatif lebih rendah.
" Kami akan perhatikan lebih detail relokasi dari posisi manufaktur di Indonesia. Terutama dari daerah yang relatif upahnya tinggi ke daerah yang relatif upahnya rendah," kata dia.
Sehingga ini mungkin terlihat ada PHK massal di satu daerah, tetapi muncul kesempatan daerah lain.
" Kita akan teliti sektoral dan daerahnya, karena mungkin akan ada nuansa berbeda" .
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib