Pilih Bos Pria atau Wanita? Ini Jawaban Terbanyak

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 10 Mei 2015 08:00
Pilih Bos Pria atau Wanita? Ini Jawaban Terbanyak
Selama 61 tahun pertanyaan ini sering muncul? Kini ditemukan jawabannya

Dream - Sejak era 1950-an, masyarakat Amerika Serikat melalui beberapa lembaga survei dan media massa terus mencari tahu apakah persoalan gender punya pengaruh kuat dalam pekerjaan.

Selama puluhan tahun, sebuah pertanyaan yang kerap diajukan para pekerja. " jika Anda mendapat pekerjaan dan punya hak untuk memilih atasan, siapa yang akan Anda pilih lelaki atau perempuan?"

Kala itu hasilnya menunjukan jika dua pertiga para pekerja pada 1953 mengaku ingin bekerja kepada laki-laki. Seiring berjalannya waktu, terjadinya pergrseran cukup drastis. Pada 2014, satu dari tiga orang masih mengungkapkan yang sama.

Artinya, selama 61 tahun terdapat peningkatan sebesar 33 persen terhadap persepsi masyarakat terhadap atasan perempuan. Namun, hal tersebut sekaligus mengindikasikan bahwa sikap seksisme nyatanya masih ada dan berkembang dengan baik.

Berdasarkan data yang dihimpun American Express mengenai pemilik bisnis perempuan pada 2014, di AS tercatat sembilan juta perempuan punya usaha bisnisnya sendiri. Di tahun itu pula kaum perempuan berhasil membuka 1200 bisnis baru setiap harinya.

Namun, meski jumlah usaha bisnis milik perempuan terus meningkat, usaha-usaha tersebut relatif kecil. Mereka hanya mempekerjakan sekitar 6 persen angkatan kerja dan kontribusi keuntungan yang dicapai masih di bawah 4 persen dari total bisnis yang berlangsung di negeri Paman Sam ini. Artinya, masih banyak ruang yang harus ditingkatkan.

" Perempuan belum bertumbuh dan berkembang sebagaimana seharusnya mereka bisa," ujar Direktur Eksekutif Dewan Bisnis Perempuan Nasional Amerika Serikat Amanda Brown seperti dikutip dari laman cnnmoney, Minggu, 10 Mei 2015.

" Jadi tidak mengejutkan apabila perempuan lebih memilih untuk bekerja kepada atasan laki-laki, ketika mereka terus berpegang teguh hanya pada pandangan lama yang mereka ketahui."

Menurut survey lembaga penelitian Gallup 39 persen perempuan menginginkan bos lelaki, 25 persen memilih punya atasan perempuan dan 34 persen menyatakan tak ada perbedaan antara keduanya. Secara garis besar, 46 persen dari laki-laki dan perempuan tidak bermasalah dengan perihal gender dalam pekerjaan.

Jayna Cooke, CEO perusahaan penyelenggara acara EVENTup, menyatakan hasil penelitian Gallup sudah sejalan dengan apa yang diinginkan masyarakat pada umumnya. " Hal tersebut mungkin adalah respon yang sebenarnya kita ingin dapatkan," ujar Cooke.

Sementara, Amanda Brown menyangsikan keseriusan Gallup dalam membuat penelitian. Alasannya, pertanyaan terkait bos lelaki dan perempuan itu sudah berpuluh tahun diajukan. " Gallup terus saja melanjutkan sebuah perbincangan yang sudah usang," katanya.

Namun, Gallup punya argumentasi kuat mengenai topik penelitian yang tak kunjung mereka gugurkan selama puluhan tahun tersebut.

" Isu gender dalam ranah pekerjaan itu sangat penting, dan kami pikir data-data yang kami himpun selama ini menyediakan wacana bagi masyarakat mengenai isu ini," terang Pemimpin Redaksi Galllup Frank Newsport. " Satu alasan yang kami pegang teguh untuk mempertahakankannya adalah, topik dan pertanyaan tersebut menunjukkan pada kita semua tentang konteks tren jangka panjang, dan hal ini sangat penting."

Frank Newsport menambahkan, pihaknya akan terus meneliti topik-topik yang dalam jangka waktu panjang sekalipun tak pernah menemui kesepakatan, hingga setiap orang setuju dan hal tersebut tidak relevan lagi untuk dibahas. Misalnya persoalan lain yang masih terus mereka teliti adalah mengenai penerimaan masyarakat terhadap pernikahan antara warga kulit putih dengan kulit berwarna.

(Ism, Laporan: Kurnia Yunita) Baca Juga: Hati-Hati, Ini Risiko Kaya dengan Jalan Pintas 10 Perusahaan Terbaik untuk Para Ayah Baru Banyak Karyawan Inginkan Jam Kerja Fleksibel 8 Cara Agar Karyawan Tetap Loyal Pada Perusahaan Lima Tanda Waktunya Mencari Pekerjaan Baru

 

Beri Komentar