Anak Gunung Krakatau Saat Menyemburkan Larva
Dream - Tsunami Anyer menghantam kegiatan family gathering yag digelar salah satu unit PT PLN (Persero). Sebanyak 19 orang dilaporkan masih menghilang sementara 133 lainnya dipastikan selamat.
Sekadar infornasi ketika peristiwa sedang berlangsung, PLN dari Induk Transmisi Jawa Barat sedang mengadakan family gathering diduga di dekat lokasi pantai,
" Keluarga PLN dari Unit Induk Transmisi Jawa bagian Barat turut menjadi korban bencana tsunami yang terjadi pada pukul 21.27 WIB Sabtu malam," kata EVP Corporate Communications dan CSR PT PLN (Persero), I Made Suprateka, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Minggu 23 Desember 2018.
Data hingga pukul 09.00 WIB mencatat sebanyak 133 orang selamat dan 24 korban luka-luka. Para korban selamat dibawa ke Posko Masjid PLTU.
" Korban yang belum ditemukan dan terdata 19 orang," kata Suprateka.
PLN sampai saat ini masih terus mendata dan mencari seluruh korban. Pihaknya juga membentuk tim gerak tanggap bencana serta mengirimkan 26 mobil ambulans ke lokasi.
" Kami mohon doanya agar seluruh keluarga PLN bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat," kata dia. (Sah)
Dream - Korban meninggal dunia akibat tsunami yang berpusat di Selat Sunda masih terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, air tsunami datang ke wilayah Pandeglang, Serang; Banten dan Lampung Selatan.
Kepala Pusat data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga puku 07.00 WIB korban meninggal saat ini tercatat 43 orang dan 53 orang mengalami luka-luka.
" Data sementara jumah korban dari bencana di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 2 orang hilang," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Minggu 23 Desember 2018.
Sutopo menuturkan, hingga kini jumlah pengungsi akibat bencana ini masih dalam pendataan. Daerah yang paling parah terdampak yakni Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita.
" Saat kejadian, banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang," ucap dia.
Saat ini, tim SAR gabungan terus melakukan proses evakuasi dan mencari keberadaan korban. Status tanggap darurat dan pendirian posko juga sudah dilakukan.
" Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya," kata Sutopo. (Ism)
Dream - Suasana menikmati penampilan Group Band Seventeen di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten berubah menjadi mengerikan ketika air tsunami datang menghancurkan apa saja yang dilewatinya tadi malam.
Malam itu, sekitar pukul 21.30 WIB Seventeen tengah mengisi acara gathering PLN. Akibat peristiwa itu, salah satu personel Seventeen meninggal dunia.
" Dari bencana tersebut kami harus kehilangan orang-orang tercinta. Pemain bass kami M Awal Purbani yang biasa disapa Bani juga Road Manager Oki Wijaya menghembuskan nafas terakhirnya," ujar Manajemen Seventeen, Yulia Dian dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Minggu 23 Desember 2018.
Yulia menuturkan, saat kejadian, Seventeen baru menyanyikan dua lagu. Menurutnya, posisi panggung memang sangat dekat dengan bibir pantai.
Saat ini, ada beberapa personel dan keluarga Seventeen yang belum ditemukan yakni Herman Sikumbang (gitaris), Andi Windu Darmawan (drummer) dan Dylan Sahara, istri sang vokalis, Ifan. Ifan sendiri saat ini sudah ditemukan dalam keadaan selamat.
" Kami selaku keluarga besar Seventeen Band meminta agar teman-teman tidak menyebarkan foto-foto dari lokasi. Juga untuk tidak menyebarkan isu hoax," sambung Yulia.
Dream - Gelombang tsunami menghantam panggung band Seventeen saat tampil di acara PLN gathering yang berlokasi di Pantai Carita, Anyer pada Sabtu malam, 22 desember 2018.
Akibat kejadian ini, salah satu personel Seventeen meninggal dunia yaitu M. Awal Purbani dan road manager Seventen Oki Wijaya. Beruntung vokalis Seventeen, Ifan Seventeen masih selamat.
Namun menurut Yulia Dian perwakilan manajemen Seventeen, Ifan sangat syok dengan kejadian ini, terlebih istrinya Dylan belum ditemukan.
" Ifan sendiri masih trauma, masih mencari istrinya juga," kata Yulia saat dihubungi, Minggu, 23 Desember 2018.
Lanjut kata Yulia, Ifan ke Anyer tidak hanya untuk bekerja melainkan juga berlibur bersama keluarganya. Sebab ada beberapa anggota keluarganya yang ikut.
" Dia kesana berangkat bersama keluarganya, bukan cuma sama band-nya. Dia sama istrinya, adik kembarnya, adik kembar ya juga bawa anak dan istrinya gitu. Jadi ada adiknya juga," imbuhnya.
Saat ditanya mengenai kondisi keluarga Ifan, Yulia belum mengetahui hal tersebut.
" Aku sih gak tahu ya kalau adik kembarnya itu. Tapi mereka di sana sambil liburan gitu," tuturnya.
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern