Presiden Joko Widodo (Foto: Istimewa)
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamin ibu kota baru di Kalimantan Timur akan bebas dari masalah banjir dan kemacetan. Transportasi massal yang akan dipakai pun hanya menggunakan kendaraan energi listrik.
Klaim itu disampaikan Jokowi saat pidato dalam acara Pencanangan Sensus Penduduk 2020 bersama Badan Pusat Statistik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Januari 2020.
" Tidak ada ibu kota seluruh dunia seperti ini nanti, nggak ada. Itu diferensiasinya ada di situ. Semuanya energi baru terbarukan. Transportasi massal semuanya electric vehicle, autonomous vehicle, kendaraan pribadi juga autonomous, juga elektrik," kata Jokowi, dilaporkan Liputan6.com.
" Banyak orang jalan kaki banyak orang bersepeda. Nggak ada banjir, nggak ada macet," sambung dia.
Jokowi ingin, pemerintah membangun peradaban baru. Dia ingin penggunaan transportasi massal sebanyak-banyaknya menggunakan kendaraan pribadi energi listrik dan autonomous.
" Tetapi kita pindah ke sana bukan ingin pindah gedung dan lokasi. Terpenting kita bangun sebuah sistem, pindah pola kerja, kultur, karena ke depan persaingan akan semakin berat. Negara yang cepat akan kalahkan yang lambat," ucap Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut masalah besar di Jakarta adalah banjir dan macet. Dia mengatakan, persoalan ini dapat diminimalisasi dengan pemindahan Ibu Kota.
" Kalau tidak pindah Ibu Kota ya memang tetap akan sulit," kata Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, pertengahan Desember 2019.
Dia mengatakan, jika tidak pindah Ibu Kota, Jakarta akan semakin padat penduduk.
(Sah, Sumber: Liputan6.com)
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan sarana transportasi yang digunakan di ibu kota baru di Kalimantan Timur tak menggunakan pengemudi alias autonomous. Tak hanya kendaraan umum, mobil pribadi juga diinginkan menggunakaan kendaraan swakemudi.
“ Baik yang berkaitan dengan transportasi karena di ibu kota baru nantinya transportasi umumnya, transportasi massanya akan menggunakan autonomous vehicle,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas persiapan pemindahan ibu kota baru di Kantor Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 16 Januari 2020.
Jokowi meminta Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, untuk segera memikirkan desain transportasi sarat teknologi tersebut.
“ Kalau kita betul-betul siap, infrastrukturnya juga diarahkan kepada penggunaan electric vehicle dan autonomous vehicle,” kata dia.
Mobil dengan teknologi nirsopir sebenarnya bukan hal yang baru. Tak semua teknologi nirsopir disematkan pada mobil setara. Melansir Auto Evolution, perbedaan bukan dari pabrikan yang membuatnya, melainkan kemampuan nirsopir yang dimiliki.
Terdapat enam tingkatan teknologi nirsopir yang bisa dikenali. Klasifikasi ini mengacu kepada standar SAE International dan telah digunakan oleh U.S. Department of Transportation (DoT) dan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di November 2017.
Berikut ini adalah enam tingkatan teknologi nirsopir atau tanpa pengemudi.
Level 0
Tingkatan ini berlaku untuk semua mobil yang ada. Tak ada teknologi nirsopir. Semua pekerjaan dilakukan oleh sopir, seperti pengereman dan akselerasi. Mobil yang disemati teknologi blind spot dan collision warning masih termasuk dalam kategori ini. Dengan kata lain, pengemudi bertanggung jawab sepenuhnya untuk pengendalian.
Level 1
Mobil dapat melakukan perintah sederhana untuk mengatur lingkar kemudi, pengereman, dan akselerasi. Namun, pengemudi tetap bertanggung jawab untuk memperhatikan jalanan, sewaktu-waktu butuh intervensi.
Level 2
Memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding Level 1. Teknologi ini tetap memungkinkan pengemudi untuk intervensi jika kondisi jalanan dianggap tidak memungkinkan untuk nirsopir. Setidaknya terdapat dua fungsi otomatis, tapi pengemudi tetap bertanggung jawab untuk pengoperasian.
Level 3
Mobil memiliki kemampuan untuk memantau kondisi sekitar dan mengoperasikan akselerasi, pengereman, dan lingkar kemudi. Sistem ini diperuntukkan di jalan bebas hambatan. Intervensi dibutuhkan pada keadaan tidak terduga atau darurat.
Level 4
Setelah diaktifkan sistem ini dapat bekerja secara mandiri sepenuhnya. Tidak dibutuhkan intervensi sama sekali, hanya saja cuaca masih menjadi salah satu kendala.
Level 5
Tingkatan tertinggi untuk teknologi nirsopir. Pengemudi hanya dianggap sebagai penumpang biasa, tinggal masukkan tujuan dan mobil akan melaju sampai tujuan.
(Sumber: Liputan6.com/Amal Abdurrochman)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu