Rancang Surat Utang Mini, Italia Contek Keuangan Syariah

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 17 Februari 2016 14:32
Rancang Surat Utang Mini, Italia Contek Keuangan Syariah
Resesi yang sudah berlangsung selama tiga tahun membuat perusahaan di Italia harus berkreasi mencari sumber pembiayaan baru.

Dream - Dikurung resesi selama tiga tahun terakhir membuat Italia harus segera mendapatkan suntikan dana. Kini, negara tersebut pun mulai berpaling pada keuangan syariah.

Sebuah perusahaan hukum dan penasihat keuangan syariah saat ini diketahui tengah mengkaji adaptasi peraturan surat utang mini yang bisa sejalan dengan pendanaan syariah. Produk ini disiapkan sebagai alternatif pendanaan bank.

Mengutip laman Reuters, Rabu, 16 Februari 2016, resesi selama tiga tahun membuat banyak perusahaan Italia khususnya korporasi kecil keterbatasan pasokan pendanaan. Kondisi ini memicu pencarian alternatif pembiayaan baru diantaranya keuangan syariah.

Lebih dari 95 persen perusahaan Italia yang memiliki pegawai kurang dari 10 orang menggantung sumber dana dari perbankan. Pemerintah sendiri telah mendorong mereka untuk masuk ke pasar modal.

Keuangan syariah sendiri masuk sulit masuk ke berbagai negara di Eropa karena aturan perpajakan yang kurang ramah terhadap transaksi berbasis aset. Hingga kini belum ada satupun perusahaan Italia yang menerbitkan produk syariah.

" Kami memutuskan untuk mulai bekerja dimulai dari sisi regulasi dan membuat kombinasi dalam aplikasi keuangan syariah," ujar Partner and Head of Banking and Finance dari firma hukum Nctm Studio Legale, Stefano Padovani.

Di awal bulan ini, Nctm telah menyewa lembaga pengkajian syariah dari Bahrain untuk membantu merancang struktur instrumen keuangan yang bisa dipakai Italia.

Kebijakan surat utang mini yang dibuat diharapkan bisa membuka jalan dari rintangan yang kerap menghambat perusahaan non publik untuk menggunakan produk sekuritisasi.

Pemerintah Italia sendiri telah memperkenalkan kebijakan ini pada 2012 untuk membantu perusahaan kecil memperoleh sumber pembiayaan.

Sebagai informasi, surat utang mini yang hanya memberikan tenor maksimal tiga tahun kemungkinan bisa digunakan untuk menarik investor muslim dari negara-negara Timur Tengah.

Produk ini kemungkinan akan diklasifikasikan sebagai instrumen hybrid daripada menggunakan nama surat utang syariah (sukuk). Nama itu merujuk pada definisi lembaga Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) yang berbasis di Bahrain.

Jika instrumen ini menuai sukses, Padovani yakin, hal itu bisa menjadi jalan bagi pengembangan struktur Sukuk di Italia.

Beri Komentar