Ilustrasi
Dream - Dikurung resesi selama tiga tahun terakhir membuat Italia harus segera mendapatkan suntikan dana. Kini, negara tersebut pun mulai berpaling pada keuangan syariah.
Sebuah perusahaan hukum dan penasihat keuangan syariah saat ini diketahui tengah mengkaji adaptasi peraturan surat utang mini yang bisa sejalan dengan pendanaan syariah. Produk ini disiapkan sebagai alternatif pendanaan bank.
Mengutip laman Reuters, Rabu, 16 Februari 2016, resesi selama tiga tahun membuat banyak perusahaan Italia khususnya korporasi kecil keterbatasan pasokan pendanaan. Kondisi ini memicu pencarian alternatif pembiayaan baru diantaranya keuangan syariah.
Lebih dari 95 persen perusahaan Italia yang memiliki pegawai kurang dari 10 orang menggantung sumber dana dari perbankan. Pemerintah sendiri telah mendorong mereka untuk masuk ke pasar modal.
Keuangan syariah sendiri masuk sulit masuk ke berbagai negara di Eropa karena aturan perpajakan yang kurang ramah terhadap transaksi berbasis aset. Hingga kini belum ada satupun perusahaan Italia yang menerbitkan produk syariah.
" Kami memutuskan untuk mulai bekerja dimulai dari sisi regulasi dan membuat kombinasi dalam aplikasi keuangan syariah," ujar Partner and Head of Banking and Finance dari firma hukum Nctm Studio Legale, Stefano Padovani.
Di awal bulan ini, Nctm telah menyewa lembaga pengkajian syariah dari Bahrain untuk membantu merancang struktur instrumen keuangan yang bisa dipakai Italia.
Kebijakan surat utang mini yang dibuat diharapkan bisa membuka jalan dari rintangan yang kerap menghambat perusahaan non publik untuk menggunakan produk sekuritisasi.
Pemerintah Italia sendiri telah memperkenalkan kebijakan ini pada 2012 untuk membantu perusahaan kecil memperoleh sumber pembiayaan.
Sebagai informasi, surat utang mini yang hanya memberikan tenor maksimal tiga tahun kemungkinan bisa digunakan untuk menarik investor muslim dari negara-negara Timur Tengah.
Produk ini kemungkinan akan diklasifikasikan sebagai instrumen hybrid daripada menggunakan nama surat utang syariah (sukuk). Nama itu merujuk pada definisi lembaga Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) yang berbasis di Bahrain.
Jika instrumen ini menuai sukses, Padovani yakin, hal itu bisa menjadi jalan bagi pengembangan struktur Sukuk di Italia.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta