RI Bisa Keruk Untung Pasar Bebas ASEAN, Asalkan...

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 26 Mei 2015 16:15
RI Bisa Keruk Untung Pasar Bebas ASEAN, Asalkan...
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil keuntungan dari penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Dream - Penerapan sistem integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tinggal menunggu waktu. Rencananya, MEA yang memiliki misi menjadikan perekonomian ASEAN mampu bersaing dengan negara-negara yang lebih maju ini akan dilaksanakan pada akhir 2015.

Menurut pakar pendidikan Atwi Suparman, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil keuntungan dari penerapan MEA. Sebab, pangsa pasar ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN mencapai 13,9 persen pada 2005 dari total ekspor.

" Artinya, kemampuan ekspor kita ke wilayah ASEAN itu sangat besar, jadi bisa dimanfaatkan," ujar Atwi Suparman dalam seminar Pembangunan Kualitas SDM dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN di Universitas Negeri Jakarta, Selasa, 26 Mei 2015.

Selain itu, Indonesia memiliki bonus demografi terutama dalam hal jumlah sumber daya manusia produktif. Sebesar 70 persen masyarakat Indonesia merupakan tenaga produktif yang berusia antara 15 hingga 59 tahun.

Keuntungan yang dimiliki tersebut, ujar Atwi, memerlukan sumber daya manusia yang lebih kompetitif guna menyambut pola baru perekonomian tersebut.

" Pembangunan ekonomi selalu berawal dari manusia yang menggerakkan dirinya dan orang lain. Mereka adalah pemeran sekaligus pihak yang berhak memetik manfaat pembangunan," kata Atwi.

Dia mengusulkan Indonesia menyelenggarakan pelatihan sistematis dengan muatan yang menjamin kebutuhan kompetisi ekonomi di kawasan ASEAN.

Pelatihan tersebut didesain berdasarkan studi perbandingan antara standar kompetensi manusia Indonesia dan ASEAN. Selanjutnya dilakukan identifikasi kesenjangan diantara keduanya.

" Kita juga perlu mendesain program pelatihan melalui collaborative team work yang sesuai untuk mencapai standar kompetensi SDM ASEAN dalam setiap tingkatan dan jenis pekerjaan," tutup mantan Rektor Universitas Terbuka itu.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More