Ilustrasi (Shutterstock)
Dream - Riset yang dibuat Universitas Queen Mary London menunjukan adanya korelasi antara status ekonomi pemilik akun media sosial dengan unggahannya. Mereka yang berasal dari kalangan masyarakat berada mengunggah tema yang berbeda dengan keluarga dengan ekonomi pas-pasan.
Penelitian tersebut menganalisa 2,6 juta postingan media sosial Nextdoor dan menilai latar belakang keuangan pengguna. Nextdoor adalah sebuah jaringan yang secara khusus berfungsi untuk menghubungkan tetangga satu sama lain.
Melansir New York Post, penelitian itu memaparkan perbedaan mencolok dalam konten yang dibagikan oleh orang-orang yang tinggal di lingkungan yang lebih kaya versus yang lebih miskin.
Hasil riset membuat para peneliti percaya bahwa aktivitas posting online, bahkan di luar media sosial Nextdoor, dapat mengungkapkan status sosial ekonomi, termasuk dalam pembuatan profil pengguna.
“ Studi kami menunjukkan bahwa teks yang diposting oleh pengguna di lingkungan miskin dapat dibedakan dari teks yang dibuat di lingkungan yang lebih kaya,” kata Ketua Peneliti Dr. Ignacio Castro.
“ Konten pengguna online mengungkapkan faktor sosial ekonomi: di lingkungan yang lebih kaya ada lebih banyak aktivitas postingan yang sensitif terhadap kejahatan, tetapi secara keseluruhan, lebih banyak sentimen positif di postingan tersebut,” lanjut Ignacio.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the International AAAI Conference on Web and Social Media, ada lebih dari 2 juta postingan media sosial ditarik dari 64.283 area di Amerika Serikat (AS) dan 3.325 lingkungan di Inggris.
Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di lingkungan yang lebih kaya lebih cenderung berbagi postingan positif tetapi akan lebih banyak membahas kejahatan, bahkan jika tingkat kejahatan yang sebenarnya lebih rendah daripada di lingkungan yang lebih miskin.
Penduduk yang tinggal di lingkungan yang lebih kaya cenderung lebih peduli tentang kejahatan, dengan 20 persen lingkungan terkaya membicarakan kejahatan kira-kira 1,5 kali lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan termiskin.
Secara khusus, kejahatan tanpa kekerasan lebih banyak dibahasa daripada kejahatan kekerasan secara keseluruhan oleh orang Amerika dan Inggris.
Namun, orang Amerika yang kaya membahas kejahatan kekerasan dan senjata lebih banyak daripada rekan mereka di Inggris, menurut penelitian tersebut.
“ Ini bukan kasus untuk lingkungan berpenghasilan menengah, karena penduduk Inggris cenderung memposting tentang jenis kejahatan ini lebih banyak daripada rekan mereka di AS,” tulis penelitian itu.
Advertisement
Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya

29 Pekerja Migran Indonesia Selamat dari Kebakaran Maut Hong Kong, Tiga Masih Dicari

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat