Rupiah Menguat dan `Peringatan` Bagi Pemerintah Jokowi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 8 Januari 2019 13:40
Rupiah Menguat dan `Peringatan` Bagi Pemerintah Jokowi
Meskipun sedang menguat, mantan menteri keuangan, M. Chatib Basri, mengingatkan pemerintah untuk tidak terlena.

Dream – Rupiah saat ini berada di atas angin. Dia bisa menekan dolar AS hingga di bawah Rp14.100.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa 8 Januari 2019, pada pukul 09.42, dolar AS berada di posisi Rp14.035.

Kursnya melemah 47,5 poin (0,34%) dari pembukaan yang berada di level Rp14.059. Sedangkan di posisi penutupan, dolar AS berada di level Rp14.082.

 

Rupiah berada di level Rp14.035

 

Meskipun sedang menguat, mantan menteri keuangan, M. Chatib Basri, mengingatkan pemerintah untuk tidak terlena.

Chatib mengatakan Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, yang akan bersabar untuk menaikkan suku bunga The Fed, memberikan angin baik untuk pasar uang dan nilai tukar, termasuk rupiah.

" Dugaan saya, arus modal masuk akan kembali terjadi dan pasar keuangan akan bergairah," cuit Chatib di akun Twitternya, @ChatibBasri.

Namun, dia memperingatkan pemerintah untuk tidak terlena. Arus modal yang masuk ini akan keluar karena sifatnya " hot money" .

" Jika Fed kemudian kembali lagi menaikkan bunga dengan cepat, situasi 2018 akan kembali berulang," cuit Chatib.

1 dari 1 halaman

Jangan Lakukan Hal yang Sama

Chatib mengingatkan pemerintah tentang pendalaman finansial. Hal ini bertujuan agar investor lokal bisa dominan. Diperlukan juga kebijakan makroprudensial seperti tobin tax.

Sekadar informasi, tobin tax adalah pajak spesial untuk transaksi mata uang yang dirancang untuk menghukum spekulasi jangka pendek yang berlebihan di pasar mata uang. Kebijakan ini bisa mengatasi gekolak arus modal.

" Selain itu perlu macro prudential dalam bentuk tobin tax, reverse tobin tax, atau aturan lain untuk mengatasi gejolak arus modal," cuit dia.

Chatib melanjutkan, tanpa kebijakan-kebijakan itu, situasi 2018 akan terulang. Kala itu, rupiah tertekan.

" Saya ingat satu obrolan dengan ekonom Carmen Reinhart di Harvard beberapa tahun lalu: 3 kata yang paling berbahaya adalah this time is different. Dan policy maker cenderung berkata itu pada saat arus modal masuk," cuit dia.

" Saatnya bagi kita untuk tidak mengulangi kesalahan dengan menganggap bahwa arus modal yang masuk, rupiah yang menguat, pasar keuangan yang bergairah ini berbeda dengan yang lalu. This is (not) different," cuit dia.

 

Beri Komentar