Saham Indofood Goyang Bursa, Indeks Syariah Ditutup Melemah

Reporter : Syahid Latif
Senin, 28 Maret 2016 16:24
Saham Indofood Goyang Bursa, Indeks Syariah Ditutup Melemah
Investor asing agresif melakukan aksi jual di awal pekan ini.

Dream - Kinerja mengecewakan perusahaan food and beverage, Indofood, memaksa bursa saham Indonesia menutup awal pekan di zona negatif. Bursa saham syariah Indonesia juga ikut terperosok.

Kondisi ini semakin berat setelah investor asing semakin agresif melakukan aksi jual.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 28 Maret 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup melemah 1,644 poin (1,06%) ke level 153,914.

Indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga ditutup turun 7,111 poin (1,09%) ke level 646,067.

Posisi penutupan dua indeks acuan saham syariah ini masih lebih baik dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang jatuh 53,461 poin (1,11%) ke level 4.773,626.

Transaksi perdagangan saham syariah relatif sepi di awal pekan ini. Investor hanya menggelontorkan dana Rp 2,65 triliun untuk aksi jual beli 35,75 miliar saham syariah.

Aksi beli hanya sanggup mengangkat 48 emiten syariah ke zona positif. Sebaliknya, indeks ISSI didominasi pelemahan dari 134 emiten syariah.

Dengan sentimen negatif dari kinerja emiten Indofood, investor beralih ke saham-saham sektor komoditas yang ditutup menguat. Indeks sektor perkebunan tercatat naik 0,55 persen sementara pertambangan menguat 0,23 persen.

Tekanan jual justru melanda saham-saham di sektor industri dasar yang turun 1,67 persen, industri aneka 1,53 persen. Tekanan juga melanda emiten sektor barang konsumsi yang terkoreksi 1,56 persen.

Saham-saham bluechips penghuni top gainer hari ini hanya menguat tipis. Dipimpin emiten ITMG yang naik Rp 200, LSIP Rp 80, MPPA Rp 30, PTPP Rp 30, ADRO Rp 10, dan SSMS Rp 5 per saham.

Koreksi dalam justru terjadi pada emiten penghuni top losser yang dipuncaki UNVR dengan koreksi Rp 525 per saham. Diikuti LPPF Rp 500, INTP Rp 400, AALI dan UNTR masing-masing Rp 200 per saham.

Dari kawasan regional, koreksi saham hampir melanda semua indeks utama Asia kecuali Nikkei yang naik 0,77 persen. Indeks Hang Seng dan Strait Times sore ini melemah 1,31 persen dan 0,60 persen.

Di pasar keuangan, kurs rupiah tak mampu menahan penguatan dolar AS yang terjadi pada semua mata uang dunia. Dolar AS sore ini mengaut 100 poin menjadi Rp 13.325.

Beri Komentar