Sejumlah Perusahaan Besar Menarik Iklan Di Facebook.
Dream – Facebook kembali dirundung masalah. Sejumlah perusahaan besar menarik dananya untuk berpromosi di platform media sosial terbesar dunia tersebut. Perusahaan raksasa milik Mark Zuckerberg ini dianggap gagal mencegah persebaran kebencian (hate speech).
Dikutip dari CNN, Senin 29 Juni 2020, penarikan dana promosi di Facebook salah satunya dilancarkan raksasa produk barang konsumsi, Unilever. Perusahaan asal Peranis ini menarik iklan di Amerika Serikat dari Facebook, Instagram, dan Twitter.
Unilever beralasan pengguna tiga media sosial sering membahas kondisi politik yang terpolarisasi, termasuk embel-embel ujaran kebencian.
Komitmen perusahaan untuk menahan berpromosi di tiga platform sosial media itu akan berlangsung hingga akhir 2020. Pemilik merek Dove, Pepsodent, dan lain-lain ini akan mengawasi dan meninjau ulang pembatasan iklan ke depannya seiring dengan perilaku masyarakat.
Keputusan perusahaan raksasa dunia mengurangi belanja iklan di sosial media membuat saham ketika perusahaan platform tersebut anjlok 7 persen pada minggu lalu.
Selain Unilever, merek-merek lainnya yang menarik iklannya dari Facebook adalah Starbucks. Jejaring kedai kopi ini memutuskan untuk menghentikan semua iklan di media sosial, termasuk Facebook.
Sekadar informasi, pada 2019, Starbucks menganggarkan dana US$94,8 juta atau sekitar Rp1,34 triliun untuk beriklan di Facebook.
Ada juga Honda yang mencabut iklannya dari Facebook dan Instagram. Pencabutan iklan ini sejalan dengan misi perusahaan, yaitu melawan kebencian dan rasisme.
Perusahaan fesyen Levi Strauss (Levi’s) juga menarik iklannya dari Facebook dan Instagram. Keputusan ini diambil karena Facebook gagal menyetop penyebaran ujaran kebencian dan misinformasi.
Coca Cola juga menghentikan semua iklan di media sosial, tak hanya Facebook. Penghentian iklan itu berlangsung selama 30 hari, dimulai dari Juli 2020. Melalui keputusan itu, perusahaan minuman ringan ini meminta media sosial untuk mengendalikan kebencian, kekerasan, dan konten yang tidak pantas.
“ Kami akan meminta mereka tahu bahwa kami menginginkan akuntabilitas yang tinggi, aksi, dan transparensi dari mereka,” ujar perusahaan.
Aksi boikot ini turut berdampak kepada sang pendiri, Mark Zuckerberg. Dikutip dari Liputan6.com yang melansir Phone Arena, Mark dikabarkan kehilangan kekayaannya sebesar US$7 miliar (Rp99,32 triliun). Hal ini disebabkan oleh penurunan harga saham Facebook.
Meskipun merosot tajam, Zuckerberg masih mengantongi kekayaan senilai US$82,3 miliar (Rp1.165,52 triliun).
Sekadar informasi, menanggapi pemboikotan iklan, dia sempat membahasnya kepada karyawan dan mengumumkan sejumlah perubahan soal kebijakan di Facebook. Salah satunya adalah menandai unggahan yang melanggar aturan.
(Sah, Sumber: Liputan6.com/Agustinus Mario Damar)
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang